40 LATIHAN Soal Fiqih Kelas 11 Ulangan/Ujian Semester 2 Thn 2024 Lengkap Kunci Jawaban Fiqih Kls XI

4. Menurut jumhur ulama bagian tubuh wanita yang boleh dilihat saat dipinang seorang laki-laki adalah .....
A. Wajah dan telapak tangan
B. Wajah saja
C. Telapak tangan saja
D. Seluruh tubuh
E. Kepala

Jawaban :a

Baca juga: 40 LATIHAN Soal SKI Kelas 11 Ulangan/Ujian Semester 2 Tahun 2024 Lengkap Kunci Jawaban Sejarah Islam

5. Pernikahan yang akan dilakukan seseorang jika diniatkan untuk menyakiti istri, mempermainkannya, serta memeras hartanya, maka hukumnya adalah .....
A. Wajib D. Sunat
B. Haram E. Mubah
C. Makruh

Jawaban : b

6. Yang bukan termasuk Perempuan yang boleh dipinang adalah .....
A. Perempuan yang bukan berstatus sebagai istri orang.
B. Perempuan yang tidak dalam masa ‘iddah
C. Perempuan bekas milik sahabat yang belum habis masa iddahnya
D. Perempuan yang belum dipinang orang lain
E. Perempuan yang belum dilamar oleh orang lain

Jawaban : c

7. Adanya kesamaan atau kesetaraan antara calon suami dan calon istri dari segi keturunan, status sosial, agama dan harta kekayaan adalah pengertian dari .....
A. Tamyiz D. Akad
B. ‘Iddah E. Kaaffah
C. Ijab qobul

Jawaban : e

8. Yang bukan menjadi sebab-sebab yang menjadikan seorang wanita tidak boleh dinikahi sementara waktu adalah .....
A. Pertalian nikah.
B. Thalaq bain kubra
C. Memadu dua orang perempuan bersaudara.
D. Beragama Islam
E. Berpoligami lebih dari empat.

Jawaban : d

9. Wali yang berhak menikahkan anak perempuannya dengan tanpa meminta izin terlebih dahulu padanya, disebut wali .....
A. Wali Hakim D. Wali Nikah
B. Wali Mujbir E. Wali Kelas
C. Wali Songo

Jawaban : b

10. Mahar yang jenis dan jumlahnya disebutkan dalam akad nikah adalah .....
A. Mas Kawin
B. Mahar Mas
C. Mahar Mitsil
D. Mahar Seperangkat alat sholat
E. Mahar Musamma

Jawaban : e

11. Dibawah ini Wanita yang haram dinikahi karena nashab, kecuali .....
A. Ibu
B. Anak perempuan dari bibi
C. Nenek dan semua jalur ke atasnya
D. Anak perempuan dan anak perempuannya serta semua jalur ke atasnya
E. ‘Ammah (bibi dari jalur ayah) secara mutlak beserta jalur ke atasnya.