Ada Mal Hingga Hotel Bintang 4, Begini Rencana Pembangunan Pusat Bisnis di Eks Lapter Susilo Sintang

"Di sana akan dijadikan pusat bisnis. Pertama nanti akan dibangun Mall, ada hotel bintang 3 bintang 4," ungkap Kartiyus.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sebagian lahan bekas bandara Susilo, akan dibangun pusat bisnis di Sintang, Kalimantan Barat.

Pemkab Sintang, sudah mendengarkan expos rencana pengembangan eks lapter oleh Pangripa Consulting dan PT Tanara Alam Lestari pada 7 Maret lalu di Pendopo Bupati.

Rencana Pembangunan pusat bisnis dilakukan jangka panjang hingga 8 tahun ke depan.

"Kita masih penjajakan kerjasama dengan satu perusahaan. Sudah persentasi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus.

Dalam rencana pengembangan eks lapter, akan dibangun Mall sebagai pusat perdagangan, hingga hotel berbintang sebagai fasilitas pendukung pusat bisnis.

"Di sana akan dijadikan pusat bisnis. Pertama nanti akan dibangun Mall, ada hotel bintang 3 bintang 4," ungkap Kartiyus.

Siap Ikuti Musrenbang Provinsi Kalbar, Bappeda Sintang Kumpulkan OPD

Kartiyus meminta pihak investor untuk membangun Pujasera terlebih dahulu sebelum pembangunan Hotel dan Mall dimulai. Supaya, pedagang kaki lima tidak perlu direlokasi jika ada proses pembangunan.

"Pujasera untuk nampung PKL. Kita tidak mau bikin bangunan mewah tapi PKL tidak diurus. Dia setuju. Jangan bikin hotelnya dulu baru puja sera, jangan mall dulu kasian mereka. Jadi bagus pujasera dulu, supaya PKL tetap bisa dagang. Kita ndak perlu pindahkan mereka sampai pembangunan di sana perlu waktu sampai 8 tahun," ungkap Kartiyus.

Menurut Kartiyus, saat ini masih belum dibahas soal skema kerjasama pembangunan pusat bisnis Sintang bersama investor. Yang pasti kata dia, untuk tahap pertama dibutuhkan investasi sebesar Rp 600 miliar rupiah.

"Investasi tahap pertama saja mereka sekitar 600 miliar. Karena ini besar nanti ada pusat perdagangan itu mall lalu hotel lalu pusat wisata kota. Dalam satu kawasan. Hanya soal pola kerjasama saat ini belum kota bicarakan. Karena bagi pemda harus dapat rejeki dari situ paling tidak PAD tiap tahun supaya nambah karena tanah punya kita," kata Kartiyus. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved