Optimis Tekan Angka Stunting, Farhan : Kita Harus Nol kan Angka Stunting di Kabupaten Ketapang

"Butuh komitmen kuat dari semua pihak untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting," pungkasnya.

|
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Foto bersama Wakil Bupati Ketapang Farhan (tengah) saat menghadiri acara Rembuk Stunting. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ketapang yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Ketapang Farhan, terus bergerak secara bertahap demi mewujudkan Zero Stunting.

Farhan menegaskan, untuk mewujudkan zero stunting bukanlah hal yang mustahil.

Ia pun terus menerus mendorong seluruh pihak untuk menyatukan komitmen guna mencapai tujuan besar itu.

"Kita harus nol kan angka stunting di Kabupaten Ketapang. Kita harus merumuskan langkah-langkah kerja, rumusan tepat yang memilki pengaruh yang tepat untuk mengintervensi persoalan tersebut," kata Farhan saat dalam acara Rembuk Stunting yang digelar Bappeda Ketapang, Kamis 21 Maret 2024.

Soal alokasi anggaran intervensi stunting, kata Farhan, harus dikucurkan secara terarah agar berdampak secara langsung pada warga yang membutuhkan.

Baca juga: Polres Ketapang Amankan 29 Remaja Diduga akan Melakukan Perang Sarung

Bukan belanja yang bersifat pemborosan yang tidak berdampak apapun pada tujuan awal.

"Misalnya, giliran perjalanan dinas, unit kerja menganggarkannya besar, terus yang sifat direct seperti memberikan makanan tambahan perbaikan gizi malah belanjanya lebih kecil, saya tidak mau seperti itu. Saya minta ini menjadi catatan penting," tegasnya.

Farhan pun mengingatkan seluruh perangkat daerah dan jajarannya, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, termasuk multi stakeholder seperti dunia usaha, hingga organisasi untuk bersama memikul tanggung jawab dalam menurunkan prevalensi stunting.

"Butuh komitmen kuat dari semua pihak untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting," pungkasnya.

Farhan memaparkan, data prevalensi stunting Kabupaten Ketapang tahun 2022 berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 22 persen, turun 1,3 persen dari tahun 2021 yang berada diangka 23,6 persen.

Namun jika dilihat dari data e-PPGBM, stunting Kabupaten Ketapang tahun 2021 sebesar 16,52 persen, sementara pada tahun 2022 sebesar 19,7 persen dan tahun 2023 sebesar 19,04 persen.

"Untuk target Nasional dan Kabupaten Ketapang, di tahun 2024 ini diangka 14 persen. Sedangkan untuk tahun 2025 kita mematok angka sebesar 13 persen," paparnya.

Rembuk stunting yang digelar Bappeda Ketapang ini menghadirkan ratusan peserta mulai dari Forkopimda, kepala organisasi perangkat daerah, camat, kepala desa, kepala puskesmas termasuk sejumlah pimpinan perusahaan swasta yang berinvestasi di Kabupaten Ketapang. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved