Berita Viral

Dampak Buruk Isi BBM Pertalite Dicampur Pertamax Menurut Ahli

Inilah dampak buruk mencapur BBM jenis Pertalite dengan Pertamax bagi kendaraan Anda menurut para ahli.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Pertamina
Dampak Buruk Isi BBM Pertalite Dicampur Pertamax Menurut Ahli. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah dampak buruk mencapur BBM jenis Pertalite dengan Pertamax bagi kendaraan Anda menurut para ahli.

Mobil modern banyak dibekali mesin dengan spesifikasi tinggi, sehingga penggunaan jenis BBM tidak boleh sembarangan.

Bila mobil tetap dipaksa mengkonsumsi BBM kualitas rendah seperti Pertalite, maka dampaknya performa mesin akan turun.

Alih-alih membeli BBM kualitas yang sesuai, banyak orang justru mengoplos Pertalite dengan BBM lain dengan kualitas lebih tinggi seperti Pertamax Turbo.

Mencampur kedua bahan bakar tersebut bisa saja, tapi ada efek sampingnya.

Seperti diungkap oleh Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB).

Resmi! Harga BBM Pertamax Cs Tak Naik Per Juni 2024, Harga Solar dan Pertalite Terbaru Cek Disini

"Pertalite itu RON 90, Pertamax Turbo RON 98.

Terus dicampur 50-50, lalu jadi RON 94.

Jadi, jumlah RON-nya ditambah, terus dibagi dua kan jadinya RON 94," ujar Tri dikutip dari  Kompas.com.

Meski demikian, hal tersebut tidak disarankan.

Sebaiknya, gunakan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi mesin, karena berhubungan dengan emisi gas buang.

“Misal Pertamax Turbo (RON 98) ada aditif dengan fungsi deterjen, anti oksidan, anti korosi, dispersan, demulsifier, yang bila dicampur dengan Pertalite (RON 90 dan tidak beraditif), maka justru akan memunculkan hump effect, atau deposit yang lebih parah daripada tidak mencampurnya,” ucap Tri.

Dia mengatakan, deposit tersebut merupakan dampak dari takaran zat aditif yang tidak tepat akibat pencampuran bahan bakar yang berbeda jenis.

“Zat aditif tersebut bila takarannya tepat akan mencegah terjadinya deposit, tapi bila tidak tepat akan menghasilkan deposit yang lebih parah berupa kerak karbon di bagian saluran masuk mesin daripada tidak ada aditif sama sekali,” ucap Tri.

Dia mengatakan, kerak karbon tersebut kerap terkumpul di bagian tulip katup saluran masuk dan bahkan sampai ke dalam piston.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved