Khazanah Islam

HARGA Lebih Murah! Kenali Ciri Khas Kurma Israel yang Diserukan Tak Dibeli Saat Ramadhan 1445 H 2024

Majelis Ulama Indonesia atau MUI mendukung seruan boikot atau tak membeli kurma-kurma asal Isreal.

Editor: Hamdan Darsani
Tribunnews.com
Ilustrasi - Cara Mudah Membedakan Mana Kurma yang Manis Alami dan Buatan. Pada Ramadhan 1445 Hijriah terdapat seruan agar tak membeli Kurma yang berasal dari Israel. Hal tersebut sebagai bentuk perlawan terhadap Genosida yang dilancarkan Israel ke pada masyarakat Palestina. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cek ciri-ciri Kurma-kurma Asal Israel.

Jelang Ramadhan 1445 Hijiriah permintaan terhadap buah kurma dipastikan akan meningkat.

Sebab sudah dipastikan bahwa pada bulan Ramadhan akan banyak Masyarakat yang rutin mengkonsumsi Kurma.

Majelis Ulama Indonesia atau MUI mendukung seruan boikot atau tak membeli kurma-kurma asal Isreal.

Hal tersebut dilakukan jelang masuknya 1 Ramadhan 1445 Hijriah.

Dapoer Ramadhan Saga Ala Rumahan di Aston Pontianak, Hadirkan Nasi Tutug hingga Binte Biluhuta

Aksi Boikot tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan terhadap aksi genosida Israel terhadap Palestina.

Sikap penolakan dan perlawanan terhadap kebrutalan dan sadisme juga harus meningkat.

Salah satu langkah konkret yang diusulkan banyak pihak adalah memboikot kurma Israel selama Bulan Ramadhan.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas menyatakan bahwa tidak hanya kurma,

tetapi semua barang yang dijual atau diproduksi oleh Israel atau perusahaan yang mendukung Israel, hukumnya haram untuk dibeli.

"Kurma, salah satu menu favorit umat Islam di Bulan Ramadan. Namun, buka puasa tanpa buah khas Timur Tengah ini terasa kurang afdal," ujar Anwar Abbas.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, mendukung seruan boikot kurma Israel sebagai bentuk solidaritas masyarakat Indonesia terhadap Palestina.

Ribuan Warga Pontianak Ramaikan Karnaval Ramadan 1445 H dengan Mobil dan Motor Hias Malam Ini

"Adanya keinginan memboikot produk Israel harus dipahami sebagai cara masyarakat menunjukkan solidaritas terhadap penderitaan masyarakat Palestina, yang dalam beberapa bulan terakhir terus dibombardir senjata dan bom tentara Israel," kata Ashabul Kahfi.

Namun, ia menekankan bahwa aksi boikot harus dilakukan dengan bijak dan tanpa tindakan anarkis.

"Saya kira tidak masalah selama cara yang digunakan tidak anarkis. Kalau sekadar ajakan tidak membeli produk tertentu, itu wajar saja. Sama seperti ajakan menggunakan produk dalam negeri," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved