Kisah Penjual Es Teh di Sambas, Ngaku Keuntungan Tipis saat Harga Gula Pasir Naik

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, mengaku kenaikan harga gula pasir berpengaruh terhadap usaha, Kamis 7 Maret 2024.

Salah satu pedagang es di Tebas, Kabupaten Sambas, Damai (23) mengaku rela letih untuk memutar otak agar jualan tetap lancar di tengah harga gula pasir naik.

Menurut Damai, harga gula pasir dijual di pasaran berkisar antara 17 ribu hingga 18 ribu Rupiah. Keuntungan yang didapat, kata dia, dari hasil jualan menipis.

"Dengan harga yang jual es Rp3 ribu per cup yang jumbo jadi keuntungan yang didapat pun sangat tipis," kata Damai, Kamis 7 Maret 2024.

• Harga Gula Pasir Naik Jelang Ramadhan, DPRD Kalbar Sebut Ini Biang Keroknya

Dia mengatakan, lantaran gula pasir menjadi bahan utama untuk dirinya berjualan. Jadi naiknya harga gula pasir, membuat sukar menakarnya.

"Maka kalau jualan tidak manis kan tidak nyaman es-nya. Jadi biar lah keuntungannya menipis yang penting jualan lancar," tuturnya.

Lebih lanjut, dia bilang kenaikan harga gula pasir mempengaruhi penjual es seperti dirinya.

"Waktu itu membeli gula pasir Rp16 ribu di toko ritel tetapi pakai pembatasan jumlah belinya. Satu orang cukup 1 kg saja," jelasnya.

Dia bercerita, di toko lain ada yang menjual Rp16.500, ada yang Rp17 ribu. Sekarang, kata dia, bahkan gula pasir ada yang menjual Rp18 ribu per kilogram.

"Pengaruhnya ke jualan menjadi sulit membagi bagi gulanya. Dulu pertama jualan memakai gula cukup 1 kg perhari. Tetapi sekarang sudah 2 sampai 3 kg kebutuhan jualan per hari," ungkapnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini