Sekda Ismail Buka Seminar Penyusunan Kajian Resiko Bencana Kabupaten Mempawah 2024-2028
Agit melanjutkan kegiatan ini mengundang pihak-pihak terkait dalam upaya bersama mengantisipasi bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Mempawah, se
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sekretaris Daerah (Sekda) Mempawah Ismail mewakili Bupati Mempawah membuka Seminar Pendahuluan Penyusunan Kajian Resiko Bencana Kabupaten Mempawah Tahun 2024-2028, di Aula Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Kamis 29 Februari 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya bersama penanggulangan bencana di Kabupaten Mempawah.
Hadir Dalam Kesempatan tersebut para kepala OPD, Camat serta tamu undangan lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah, Agit menyampaikan bahwa Seminar Pendahuluan ini adalah untuk menginformasikan kepada kepala daerah dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sekaligus mendapatkan dukungan untuk proses penyusunan kajian resiko bencana.
Agit melanjutkan kegiatan ini mengundang pihak-pihak terkait dalam upaya bersama mengantisipasi bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Mempawah, sehingga dapat meminimalisir adanya korban.
• Polres Mempawah Gelar Apel Konsolidasi Pengamanan Sidang Pleno Lanjutan Tingkat Kabupaten
"Semoga dengan kegiatan ini dapat tersusun rencana kajian resiko bencana di Kabupaten Mempawah," harapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Sekda Mempawah Ismail mengatakan, bahwa Kabupaten Mempawah merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat yang termasuk daerah rawan bencana.
"Dimana jika melihat keadaan wilayah, Kabupaten Mempawah termasuk dalam wilayah yang mempunyai potensi bencana yang cukup berisiko," ujar Ismail.
Ismail melanjutkan Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah bencana berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), potensi bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Mempawah adalah bencana banjir, Gempa, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, dan bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Kawasan rawan bencana longsor terdapat di Kecamatan Toho, Sadaniang, Anjungan serta Sungai Pinyuh selain itu bencana rawan banjir terdapat di Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Kunyit, Segedong, Jongkat serta Sungai Pinyuh," jelas Ismail.
Ismail melanjutkan permasalahan dan isu strategis daerah rawan bencana di Kabupaten Mempawah juga menyangkut dalam permasalahan sosial yang menyangkut dalam permasalahan bidang penataan ruang.
"Pemaduan dan penyelarasan arah penyelenggaraan penanggulangan bencana pada suatu kawasan membutuhkan dasar yang kuat dalam pelaksanaannya," tegas Ismail.
Ismail mengatakan Kajian risiko bencana merupakan perangkat untuk menilai kemungkinan dan besaran kerugian akibat ancaman yang ada, dengan mengetahui kemungkinan dan besaran kerugian, fokus perencanaan dan keterpaduan penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi lebih efektif.
"Dapat dikatakan kajian risiko bencana merupakan dasar untuk menjamin keselarasan arah dan efektivitas penyelenggaraan penanggulangan bencana pada suatu daerah," terangnya.
Ismail menyampaikan bahwa Dokumen kajian risiko bencana merupakan dasar untuk menjamin keselarasan arah dan efektivitas penyelenggaraan penanggulangan bencana pada suatu daerah.
Update Harga Sembako di Kalimantan Barat Hari Ini Terbaru: Cabai Naik, Bawang dan Daging Turun |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Ria Norsan Imbau Massa Aksi Jaga Kondusifitas dan Sampaikan Aspirasi dengan Damai |
![]() |
---|
Situasi Terkini Aksi Damai di Sekitar Bundaran Digulis Untan Pontianak |
![]() |
---|
Unjuk Rasa Sempat Berlanjut di Bundaran Digulis Jumat Malam |
![]() |
---|
Aksi Damai Berlanjut ke Bundaran Digulis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.