Aksi Jalanan di CFD, Gusdurian Pontianak Serukan Pemilu Bebas SARA dan Intimidasi

Aksi jalanan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai upaya mendukung Pemilu yang jujur, adil, damai dan bermartabat.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Gusdurian Pontianak sukses menggelar aksi jalanan kampanye pemilu damai di Car Freeday, Minggu 04 Februari 2024. Sebagai upaya mendukung pemilu yang jujur, adil, damai dan bermartabat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gusdurian Pontianak sukses menggelar aksi jalanan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) damai di Car Free Day (CFD), Minggu 4 Februari 2024.

Aksi jalanan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai upaya mendukung Pemilu yang jujur, adil, damai dan bermartabat.

Di Pontianak, Aksi jalanan dilaksanakan secara kolaborasi dengan mengajak komunitas SAKA, serta melibatkan KPU dan Bawaslu Kota Pontianak.

Aksi jalanan merupakan upaya Jaringan Gusdurian melalui Gardu Pemilu untuk melakukan monitoring dan edukasi terkait situasi politik demokrasi di Indonesia, khusunya dalam konteks Pemilu.

Berbagai kegiatan dilakukan oleh Gardu Pemilu ini, seperti pendidikan politik melalui forum demokrasi, monitoring Pemilu melalui platform Gardu.net dan aksi jalanan ini tentunya sebagai edukasi di akar rumput.

"Aksi jalanan dikemas dalam bentuk orasi dengan pesan agar Pemilu berjalan netral, bagi-bagi stiker kepada pengguna jalan, tanda tangan petisi dan menuliskan harapan masayarakat Pontianak untuk Pemilu 2024 hingga membentangkan poster yang berisi pesan Pemilu bebas politik Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan (SARA) dan Intimidasi," ujar Coordinator Aksi Lulu Said.

Pemerintah Kota Pontianak Usulkan 528 CPNS dan 687 PPPK

Utin Srilena Sebut Data Jadi Tolak Ukur yang Akurat Untuk Perencanaan Pembangunan di Pontianak

Kata Lulu Said, antusias masyarakat Kota Pontianak terhadap aksi jalanan ini ternyata begitu tinggi.

Hal itu dapat dilihat dari berbagai kalangan yang terlibat dalam penandatanganan petisi, menulis harapan untuk Pemilu 2024 hingga melakukan swafoto bersama menggunakan poster.

Diharapkan, masyarakat, khusunya warga Kota Pontianak dan sekitar bisa teredukasi menjadi pemilih yang cerdas.

Terlebih, dewasa ini, berdasarkan pemberitaan di berbagai media banyak terdengar adanya dugaan pelanggaran seperti adanya intimidasi bahkan penggunaan bantuan sosial.

Menurutnya, pelanggaran-pelanggaran tersebut adalah sebuah penanda kemunduran demokrasi di negeri ini.

"Kalau dugaan ini benar-benar ada, saya rasa ini bentuk kemuduran sebuah demokrasi, yang artinya kualitas demokrasi kita menurun," tegasnya.

Dirinya pun mengajak agar masyarakat untuk memilih berdasarkan hati, keyakinan serta visi dan misi.

"Jadi kita coba turun ke masyarakat, ibaratnya jemput bola," imbuhnya.

"Kita suarakan Pemilu yang jujur, adil, bermartabat jangan sampai gara-gara beda pilihan kita ribut saling ejek," pungkasnya.

(*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved