Kunci Jawaban

Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasar Pendekatan Kajian Tekstual Kontekstual, Seni Tari Kelas 10 SMA

Materi Unit Pembelajaran 2 Manafsirkan Makna Tari Kegiatan Pembelajaran 3 Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kajian Tekstual...

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Buku Kurikulum Merdeka
Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasar Pendekatan Kajian Tekstual Kontekstual, Seni Tari Kelas 10 SMA. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak rangkuman materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk Kelas 10 SMA / SMK / MA sederajat Unit Pembelajaran 2 Manafsirkan Makna Tari Kegiatan Pembelajaran 3 Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kajian Tekstual dan Kontekstual.

Rangkuman materi Seni Tari ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan belajar di sekolah dan di rumah.

Ada juga  link download materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk Kelas 10 SMA / SMK / MA semester 1 hingga 2.

Berikut ini pembahasan materi Unit Pembelajaran 2 Manafsirkan Makna Tari Kegiatan Pembelajaran 3 Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kajian Tekstual dan Kontekstual Kelas 10 SMA / SMK / MA  di antaranya:

Makna Seni Tari Berdasarkan Kajian Kontekstual, Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka

Materi kegiatan pembelajaran 3 merupakan kegiatan yang berisi tentang jenis tari tradisi. Pembelajaran jenis tari tradisi dinilai penting, agar peserta didik dapat membedakan jenis-jenis tari tradisi kemudian menganalisis makna tari yang terdapat di dalam sebuah karya tari. Pembelajaran dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan karya tari melalui video. Tujuan pembelajarannya agar peserta didik mampu membedakan makna dari setiap jenis tari tradisi yang berbeda di Indonesia. Dengan belajar mengenal jenis tari tradisi yang ada di Indonesia,  didik diharapkan mampu menghargai keberagaman adat, budaya, dan agama yang ada di Indonesia serta menanamkan sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

A. Deskripsi Materi

Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasarkan Pendekatan Kajian Tekstual dan Kontekstual

Jumlah penari merupakan hal yang erat kaitannya dengan makna tari. Dengan mengetahui jumlah penari, kita dapat menganalisis makna tari secara tekstual maupun kontekstual. Jumlah penari merupakan salah satu media komunikasi koreografer dalam menyampaikan pesan dalam karya tari.

Makna Tari Berdasarkan Kajian Tekstual, Rangkuman Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka

Berikut ini jenis tari di Indonesia berdasarkan jumlah penarinya.

1. Tunggal

Tari tunggal adalah tari yang desain geraknya untuk satu orang penari. Tari tunggal yang berfungsi untuk tari hiburan memiliki makna bahwa tokoh  yang diperankan adalah tokoh inti, di mana tari menggambarkan cerita atau karakter tokoh tersebut.

Tari tunggal sebagai fungsi upacara atau simbolik berkaitan dengan filosofi angka satu. Angka satu bermakna tunggal atau esa, dalam filosofi Jawa di perkenalkan oleh Syeik Siti Jenar yaitu manunggaling kawula Gusti yang juga memiliki makna bersatunya rasa ke dalam Tuhan (Solikhin, 2014).

Tari tunggal yang memiliki fungsi sebagai tari yang sakral dan erat kaitannya dengan nilai-nilai dalam kehidupan terdapat pada tari topeng yang tersebar di wilayah pulau Jawa. Tari Topeng merupakan tarian yang biasanya ditarikan oleh satu orang penari dengan menggambarkan karakter tiap-tiap topeng yang digunakan.

2. Berpasangan

Tari berpasangan adalah tari yang desain geraknya untuk dua orang penari, biasanya jumlah penarinya satu pasang. Tari berpasangan biasanya berjumlah genap, yaitu bilangan dua dan kelipatannya. Tari berpasangan pada beberapa tarian biasanya mengandung makna hubungan antara dua unsur yang berlawanan, misalnya perempuan dan laki-laki. Tari berpasangan pada beberapa tarian juga menjelaskan karakter tokoh, misalnya jahat dan baik, tua dan muda, kaya dan miskin. Tari berpasangan menitik beratkan pada interaksi dua tokoh penari yang saling terhubung oleh peran sehingga penonton dapat menangkap makna dari interaksi tokoh yang ditampilkan dalam karya tari.

3. Berkelompok

Tari berkelompok adalah tari yang menggunakan desain kelompok. La Mery (1965) menjelaskan desain kelompok, meliputi desain serempak, berimbang, terpecah, selang-seling, atau bergantian. Pada umumnya jumlah kelompok tidak melebihi kapasitas luas panggung atau tempat pertunjukan yang digunakan. Tari berkelompok memiliki makna khusus dalam menggambarkan tujuan atau fungsi dari sebuah tarian. Misalnya tarian yangbertema sosial, seperti tari pemetik teh, tari nelayan, tari prajurit biasanya berkelompok karena pada kenyataannya profesi tersebut dilakukan oleh sekelompok orang. Tari berkelompok juga ada yang terinspirasi dari kehidupan satwa misalnya tari Merak dari Jawa Barat, Tari Cendrawasih dari Bali, tari Kijang dari Jawa Timur.

Jenis Tari Tradisi Berdasarkan Pola Garapan Tari

Jenis tari berdasarkan pola garapannya terdiri dari tiga jenis yaitu tari tradisi klasik, tari tradisi rakyat dan tari kreasi baru.

1. Tari Tradisi Klasik

Tari tradisi klasik adalah tari yang berasal dari masyarakat istana dengan kaidah gerak yang baku, serta estetikanya yang mengacu pada kaidah-kaidah yang baku dari semua elemennya. Tari klasik adalah tari yang berkembang dilingkungan kerajaan sebagai sarana upacara maupun sarana penghormatan
pada raja, contohnya dapat diamati dalam tari Bedhaya atau Srimpi.

2. Tari Tradisi Kerakyatan

Tari kerakyatan adalah tari yang berasal dari lingkungan masyarakat di luar lingkungan kerajaan. Tari rakyat umumnya didominasi dengan kaidah gerak yang beragam dan spontan hasil ekspresi jiwa masyarakat. Contoh makna tari berdasarkan kajian tekstual dan kontekstual tari rakyat dapat dilihat pada tari-tari dengan gerak dan musik yang spontan seperti pada tari Bajidoran di Jawa Barat atau tari Joget Bumbung di Bali, tari Zapin Muda Mudi dari Riau dan masih banyak lagi.

3. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah sebuah karya tari yang berasal dari hasil cipta seniman tari yang berasal dari pengembangan tari-tari tradisi yang melatarbelakangi kehidupan seniman tersebut. Tari kreasi baru dapat terinspirasi dari tari– tari klasik atau tari rakyat. Dalam tari kreasi baru terdapat pula unsur-unsur pembaruan pada beberapa elemen dalam seni tari. Namun memang tari
kreasi baru tidak dapat begitu saja meninggalkan elemen-elemen tradisi yang melekat dalam memori koreografer lokalitas tersebut (Susmiarti, 2013).

Ciri khas dalam tari kreasi baru adalah fleksibilitas garapan tarinya. Tari kreasi baru ini biasanya menjadi tarian yang berfungsi sebagai hiburan dan pertunjukan. Fleksibilitas garapan tari kreasi baru dapat dilihat dari durasi waktu pertunjukan yang tidak terlalu lama, inovasi pada kostum dan musik. Tari kreasi baru juga terinspirasi dari fenomena sosial yang melatarbelakangi
seniman tari, contohnya sebuah peristiwa, akulturasi budaya, dan kemajuan teknologi pada suatu masyarakat. Terdapat beberapa contoh tari kreasi baru yang terinspirasi dari tari tradisi di suatu daerah, contohnya Tari Jaipong dari Jawa Barat karya Gugum Gumbira yang terinspirasi dari tari rakyat Ketuk Tilu, Tari Renggong Manis dari Betawi karya Syarifudin yang terinspirasi
dari tari Topeng Betawi dan Tari Cokek Betawi, serta tari Gandrung Marsan dari Banyuwangi karya Sabari Sufyan yang terinspirasi dari tari Gandrung Banyuwangi.

Kreatifitas dan pengalaman berkesenian yang menjadi dasar dalam proses penciptaan tari, menjadikan beragamnya bentuk karya tari yang diciptakan oleh para koreografer, dengan menambah perbendaharaan karya tari yang ada di Kota Tanjungbalai. Karya-karya tari yang diciptakan adalah tari-tari dari etnik Sumatera Utara, namun yang paling banyak diciptakan adalah tari kreasi Melayu. Penciptaan tari kreasi Melayu berbeda-beda, sesuai dengan kreatifitas yang dimiliki setiap koreografer. Akan tetapi, tari kreasi Melayu tidak lepas dari aturan maupun norma-norma yang memiliki etika dalam gerak tari, salah satunya adalah tari kreasi melayu bernuansa Islami Al Fallah.

Selengkapnya materi  Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Semester ganjil dan genap adalah sebagai berikut:

Unit Pembelajaran 1

- Berkenalan Dengan Makna Tari

- Definisi, Fungsi, Gerak Tari

- Elemen Musik

- Tata Busana

- Tata Rias

- Elemen Properti

Unit Pembelajaran 2

- Menafsirkan Makna Tari

-Kajian Tekstual, Kontekstual

- Tari Tradisi Indonesia 

- Tari Non Indonesia

Unit Pembelajaran 3

- Berkreasi Tari dari Karya Seni Bentuk Lain

- Menentukan Judul

- Rangsangan Visual

- Rangsangan Audio

- Menetukan Tata Rias

- Menentukan Properti Tari dan Membuat Karya Tari

Unit Pembelajaran 3

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 1

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 2

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 3

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 4

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 5

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 6

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 7

Unit Pembelajaran 4

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 1

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 2

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 3

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 4

Prosedur Kegiatan Pembelajaran 5

Untuk link download Buku Seni Tari Kurikulum Merdeka Kelas Kelas 10 SMA sederajat, dapat diunduh pada link berikut ini

-       Buku Siswa dan Guru Seni Tari Kurikulum Merdeka Kelas 10 SMA Sederajat Kurikulum Merdeka Download Di Sini

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Cek Informasi Tentang Kunci Jawaban Lainnya Disini

(*)

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved