Imlek dan Cap Go Meh

Sejarah Barongsai yang Kini Selalu Ada di Setiap Perayaan Imlek dan Cap Go Meh

Sebentar lagi warga Tionghoa di seluruh penjuru dunia akan merayakan Imlek 2024 dan Cap Go Meh 2575 Kongzili.

Editor: Rizky Zulham
Dok. TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Sejarah Barongsai yang Kini Selalu Ada di Setiap Perayaan Imlek dan Cap Go Meh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah sejarah lengkap Barongsai yang hingga kini selalu ada di setiap peryaan Tahun Baru China atau Imlek hingga Cap Go Meh.

Sebentar lagi warga Tionghoa di seluruh penjuru dunia akan merayakan Imlek 2024 dan Cap Go Meh 2575 Kongzili.

Lion Dance (Tarian Singa) adalah tarian tradisional Tiongkok yang dipertunjukkan pada acara-acara besar seperti Festival Musim Semi.

Di Indonesia, Tarian Singa lebih populer dengan sebutan Barongsai.

Sedangkan Festival Musim Semi disebut dengan perayaan Imlek untuk menyambut Tahun Baru Cina (Lunar New Year atau Chinese New Year).

Alasan Warna Merah Selalu Identik dengan Perayaan Imlek

Barongsai dan Imlek

Dilansir dari China Highlights, menurut kepercayaan tradisional Tiongkok, singa menandakan keberanian, kekuatan, kebijaksanaan dan keunggulan.

Barongsai dilakukan di festival-festival atau acara-acara besar dalam kebudayaan Cina untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.

Tarian Barongsai dilakukan untuk mengusir hantu dan roh jahat. Karena orang Tiongkok meyakini monster, hantu, roh jahat dan raksasa seperti Nian takut akan suara keras.

Barongsai adalah salah satu tradisi terpenting saat Tahun Baru Cina. Untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan pada tahun yang akan datang. Sekaligus sebagai cara untuk menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan.

Sejarah singkat Barongsai

Dalam budaya Cina tradisional, singa seperti naga Cina, hanyalah binatang yang ada dalam mitos. Tidak ada singa yang sebenarnya di Cina melainkan datang melalui para pedagang Jalur Sutra (Silk Road).

Penguasa di tempat yang sekarang disebut Iran dan Afghanistan, mengirim singa ke Kaisar Tiongkok sebagai hadiah untuk mendapatkan hak berdagang dengan pedagang Jalur Sutra.

Sebelum Dinasti Han (202 SM-220 M), hanya beberapa singa yang mencapai Dataran Tengah dari wilayah barat Tiongkok kuno (sekarang Xinjiang). Tarian singa berasal dari Dinasti Han tersebut.

Saat itu, orang-orang menirukan penampilan dan tindakan singa yang baru tiba dalam sebuah pertunjukan, yang berkembang menjadi tarian singa di Periode Tiga Kerajaan (220-280 M).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved