Kunci Jawaban
Rangkuman Materi PPKN Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka, Bagian 1 Pancasila
Pada artikel ini terdapat link download materi PPKN Kurikulum Merdeka untuk Kelas 11 SMA / SMK/ MA semester 1 hingga 2.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
B. Unit 2 Penerapan Pancasila dalam Konteks Bernegara
Sebagai dasar negara, Pancasila tentu tidak cukup hanya tertera dalam sejumlah dokumen negara, tidak juga diperingati melalui upacara dan kegiatan lainnya. Untuk menelaah bagaimana penerapan Pancasila dalam praktik bernegara, perlu diketahui bahwa dalam ideologi Pancasila, menurut Moerdiono, terdapat tiga tataran nilai.
1. Nilai Dasar, suatu nilai yang bersifat abstrak dan tetap, terlepas dari pengaruh perubahan ruang dan waktu. Nilai dasar mencakup cita-cita, tujuan, tatanan dasar, dan ciri khasnya. Nilai dasar itu berbunyi lima sila dalam Pancasila. Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut meliputi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan Indonesia, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat serta nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Nilai Instrumental, nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila, berupa arahan kinerja untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi tertentu. Dari kandungan nilainya, maka nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, bahkan proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai dasar. Lembaga negara yang berwenang menyusun nilai instrumental ini adalah MPR, Presiden, dan DPR.
3. Nilai Praksis, adalah nilai yang terdapat dalam kenyataan hidup sehari-hari, baik dalam konteks kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Nilai praksis adalah wujud dari penerapan nilai-nilai Pancasila, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik dilakukan oleh lembaga negara (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) maupun oleh organisasi masyarakat, bahkan warga negara secara perseorangan.
Pada praktiknya, nilai instrumental dan nilai praksis harus mengacu dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar. Nilai praksis tidak boleh bertentangan dengan nilai instrumental. Wujud dari nilai instrumental tersebut berupa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
C. Unit 3 Peluang dan Tantangan Penerapan Pancasila
Pancasila adalah ideologi negara yang harus dipatuhi dan menjadi pemersatu bangsa. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada kemungkinan bagi masuknya ideologi lain yang dapat memengaruhi masyarakat Indonesia. Beberapa ideologi yang mulai masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah radikalisme, ekstremisme, dan terorisme. Semua ideologi tersebut tentu bertentangan dengan Pancasila.
Pesatnya laju teknologi informasi juga mengakibatkan banjirnya informasi. Lalu, apa dampak yang ditimbulkan oleh banjirnya informasi? Pertama, ruang kehidupan kita sesak oleh warna-warni informasi. Kita disuguhi bermacam-macam informasi, baik yang penting ataupun yang tidak penting, baik yang valid kebenarannya ataupun yang tidak. Karena itulah, banyak kita jumpai beredarnya hoaks atau informasi palsu di media sosial kita.
Kedua, dampak lanjutan dari beredarnya hoaks tersebut, membawa kita pada suatu kondisi yang disebut dengan post-truth (pasca-kebenaran). Post-truth adalah kondisi di mana fakta objektif tidak lagi memberikan pengaruh besar dalam membentuk opini publik, tetapi ditentukan oleh sentimen dan kepercayaan.
Ketiga, dampak yang lebih jauh adalah masyarakat mudah diprovokasi, diadu domba, dihasut, dan ditanamkan benih kebencian melalui informasi-informasi palsu yang terus-menerus disampaikan sehingga dianggap sebagai kebenaran.
D. Unit 4 Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan
Proyek gotong royong kewarganegaraan merupakan manifestasi dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dinamakan proyek gotong royong kewarganegaraan karena gotong royong merupakan budaya khas masyarakat Indonesia yang telah mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Selain itu, gotong royong merupakan manifestasi dari Pancasila itu sendiri.
Gotong royong yang dimaksud di sini tidak hanya sebatas pada kegiatan bersama yang bersifat fisik, tetapi lebih dari itu. Gotong royong dapat dimaknai sebagai kerja bersama (collaborative work) yang dilakukan untuk mencari solusi bersama atas sebuah persoalan, memberikan gagasan/ide, memberikan bantuan, dan menginisiasi kegiatan bersama yang memiliki arti penting dan berharga bagi masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia.
Selengkapnya materi PPKN Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Semester 1 dan 2 adalah:
50 Soal dan Jawaban PTS PKN Kelas 1 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Tahun 2025 |
![]() |
---|
50 Soal dan Jawaban PTS PKN Kelas 2 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Tahun 2025 |
![]() |
---|
50 Soal dan Jawaban PTS PKN Kelas 3 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Tahun 2025 |
![]() |
---|
50 Soal dan Jawaban PTS PKN Kelas 4 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Tahun 2025 |
![]() |
---|
50 Soal dan Jawaban PTS PKN Kelas 5 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.