MATERI Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 4 Opini Perundungan
Mulai dari Bab 4 Menyampaikan Opini tentang Perundungan, Bab 5 Mengungkapkan Kekaguman Dalam Narasi Kearifan Lokal dan Bab 6 Menulis Praktik Baik dan
I. Jurnal Membaca 146
J. Refleksi 148
BAB 4 MENYAMPAIKAN OPINI TENTANG PERUNDUNGAN
Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian mengetahui tentang kampanye antikekerasan di sekolah?
2. Apa pendapat kalian tentang perilaku kekerasan di sekolah?
3. Bagaimana cara kalian menyampaikan pendapat atau opini tentang
sesuatu yang tidak kalian setujui?
4. Pernahkah kalian membaca sebuah cerita fiksi (cerpen atau novel) bertema kekerasan atau perundungan di sekolah?
5. Bagaimana cara kalian memahami perwatakan tokoh di dalam sebuah cerita fiksi?
Stop Perundungan
Pada Bab 4 ini kalian akan mempelajari perwatakan tokoh di dalam sebuah cerita dengan alur yang kompleks dan membedakan fakta, fiksi, opini, serta asumsi di dalam teks naratif. Kalian juga akan diminta membacakan teks
pidato terkait suatu topik tertentu. Selanjutnya, kalian akan mempelajari cara menuliskan teks narasi/deskripsi dan menuliskan tanggapan terhadap suatu hal. Kalian juga akan melakukan simulasi diskusi daring dengan
menggunakan aplikasi konferensi video serta menjelaskan kembali informasi yang kalian dengar melalui audio-video.
Mari menyampaikan opini tentang fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat melalui kegiatan membaca teks kreatif.
A. Mengungkap Perwatakan Tokoh dalam Cerita
Kegiatan 1
Cerita di dalam fiksi sering mengangkat fenomena sosial-budaya yang terjadi di masyarakat. Dyah Rinni, penulis novel berjudul Unfriend You: Masihkah Kau Temanku? mengangkat tema perundungan di sekolah.
Uniknya novel ini menampilkan tokoh utama yang menjadi pelaku perundungan sekaligus korban perundungan sebelumnya. Siapakah tokoh utama cerita ini?
Bacalah prolog novel Unfriend You untuk memahami sekilas tentang tokoh di dalam novel. Siapkan catatan kalian untuk mencatat perwatakan tokoh melalui jalan cerita. Di dalam novel ini terdapat kata-kata berupa umpatan sebagai contoh perundungan verbal (kata-kata).
PROLOG
Apakah ini neraka? Apakah lubang bumi yang paling dalam dan tidak ada jalan keluar?
Dalam remang cahaya, Katrissa menatap pintu bilik toilet, satu-satunya hal yang melindunginya dari bahaya yang mengancamnya saat ini. Pintu bergambar smiley tersenyum itu bergoncang hebat berkali-kali. Mereka masih
berteriak memanggil namanya berkali-kali, mengancamnya, memaksanya untuk segera keluar.
“Katrissa! Keluar lo kucing buduk! Lo kira lo bisa selamat sembunyi di situ!” Tanpa sadar Katrissa melangkah mundur, hanya untuk menyadari bahwa bilik itu terlalu sempit baginya untuk bergerak. Kakinya menghantam toilet yang sudah lama tidak terpakai sementara tangannya menyentuh ujung alat pel yang tergantung terbalik. Ia nyaris terjungkal saat salah satu kakinya menghantam ember yang diletakkan sembarangan di sana. Bau aroma tidak sedap, yang entah berasal dari mana, mulai menyentuh hidungnya. Pojok derita. Begitu anak-anak menamakannya. Tempat mereka yang tidak diinginkan. Tempat mereka yang terbuang. Dulu Katrissa selalu
meyakinkan dirinya bahwa hanya pecundang saja yang akan berakhir di tempat itu. Bukan dirinya. Ternyata ia salah besar.
Gedoran itu semakin menguat, terus menerus, membuat setiap detik hidupnya di bilik itu semakin menderita. Mengapa mereka tidak membiarkannya sendiri? Apakah penderitaannya selama ini tidak cukup?
Katrissa berusaha setegar mungkin. Tidak. Ia tidak boleh kalah. Tidak akan ia biarkan mereka tertawa penuh kemenangan. Tetapi semakin lama ia berada di sana, pertahanannya mulai runtuh. Pikirannya mulai dipenuhi oleh hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Apa yang akan mereka lakukan padanya?
“Pergi kalian semua! Pergi!” jerit Katrissa tidak tahan lagi. “Lo pikir kami bakal ngebiarin lo di sini aja, Kat? Nggak, Kat! Nggak kali ini! Kali ini gue akan memastikan lo nyesel pernah hidup di dunia ini! Lo dengar
itu, kucing buduk!”
“Gue nggak bisa ngebukanya.” Terdengar suara lain. Terdengar panik.
“Ya cari alat buat buka, bego! Obeng atau sesuatu, gitu!”
Mereka akan memaksa menjebol pintu ini. Tanpa sadar Katrissa meremas ujung seragamnya.
Tuhan, ini tidak mungkin terjadi. Ia adalah Katrissa, sahabat Aura dan Milani, salah satu gadis paling populer di Eglantine High School. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Tuhan, tolong biarkan ia bangun dan menyadari ini
hanya mimpi buruk.
Pintu telah berhenti digedor, namun kekhawatiran Katrissa tidak berhenti ketika menyadari mereka melakukan sesuatu dengan engsel pintunya.
Tolong, bisik Katrissa dalam hati. Tuhan, bila Engkau benar-benar ada, tolonglah. Tolonglah hamba-Mu sekarang juga. Aku nggak tahu sampai kapan aku bisa tahan. Aku bakal mati. Bakal mati.
Dan gedoran pintu itu semakin lama semakin kuat. Hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum akhirnya pintu itu jebol.
Opini
perundungan
Kelas 12
Kurikulum Merdeka
menyampaikan opini
buku bahasa indonesia
3 Bab Semester 2
41 Soal Ujian Bahasa Inggris Kelas 8 SMP Lengkap Kunci Jawaban Merdeka 2025 |
![]() |
---|
45 TOP Soal Ujian Aqidah Akhlak Kelas 8 MTs Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
50 Soal Biologi Kelas 12 SMA Ulangan/Ujian Semester 1 2025 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban |
![]() |
---|
50 Soal Kimia Kelas 12 SMA Ulangan/Ujian Semester 1 2025 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban |
![]() |
---|
40 SOAL Pilihan dan Essay Biologi Kelas 12 Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban Siap Hadapi Ujian 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.