Romi Wijaya Menjadi Narasumber Webinar Series Alma Ata Graduate School of Public Health 2024

Masalah aksesibilitas layanan kesehatan dibahas secara mendalam, tema ini menjadi semakin relevan mengingat masalah kesehatan masyarakat...

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
PROKOPIM
Romi Wijaya narasumber dalam Webinar Series Alma Ata Graduate School of Public Health 2024 di Hotel Mahkota Kayong Utara, Sabtu 13 Januari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Dalam rangka memperkuat integrasi multisektor dan reformasi kebijakan kesehatan guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3 di Indonesia, Romi Wijaya ditunjuk sebagai salah satu narasumber dalam Webinar Series Alma Ata Graduate School of Public Health 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Mahkota Kayong Utara, Sabtu 13 Januari 2024.

Masalah aksesibilitas layanan kesehatan dibahas secara mendalam, tema ini menjadi semakin relevan mengingat masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, terutama di Kabupaten Kayong Utara.

Romi Wijaya menyampaikan bahwa salah satu masalah utama yang perlu dicermati adalah aksesibilitas layanan kesehatan yang belum merata di berbagai wilayah.

Dalam diskusi ini, ditekankan perlunya integrasi multisektor untuk memastikan setiap lapisan masyarakat memperoleh akses yang sama terhadap layanan kesehatan berkualitas.

Pj Bupati Kayong Utara Romi Wijaya Fokus pada Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan

Romi Wijaya juga membahas prevalensi penyakit tidak menular (PTM) yang semakin meningkat, menggarisbawahi faktor-faktor lingkungan, pola makan, gaya hidup, dan akses terhadap layanan kesehatan sebagai fokus utama.

Reformasi kebijakan kesehatan yang proaktif, termasuk promosi kesehatan, pencegahan, dan manajemen PTM, dianggap sebagai kunci untuk mencapai target SDG nomor 3.

Dalam konteks pencapaian SDGs nomor 3, Romi Wijaya menyoroti pentingnya integrasi multisektor.

Kesehatan individu dipengaruhi oleh beragam faktor, termasuk akses layanan kesehatan, sanitasi, gizi, pendidikan, dan lingkungan. Kolaborasi erat antara sektor kesehatan, pendidikan, lingkungan, perencanaan pembangunan, dan sektor lainnya dianggap sebagai langkah krusial untuk menjembatani kesenjangan kesehatan yang ada.

Romi Wijaya juga memberikan apresiasi Kepada Tim Kerja terhadap upaya Kabupaten Kayong Utara dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya Nomor 3.

Dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) mencapai 100 persen, Kayong Utara menjadi yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat.

Disamping itu, Upaya yang dilakukan juga mencakup tidak hanya ketersediaan aksesibilitas layanan kesehatan, tetapi juga peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui berbagai metode, termasuk kerjasama dengan universitas yang menyelenggarakan pendidikan kesehatan.

Romi Wijaya mengakhiri partisipasinya dengan menyatakan harapannya bahwa melalui kolaborasi dalam webinar ini, ide-ide inovatif dapat muncul, memajukan upaya pencapaian SDGs nomor 3 di Indonesia.

Webinar ini dianggap sebagai kesempatan berharga untuk menggali lebih dalam mengenai permasalahan kesehatan dan solusi berkelanjutan melalui integrasi multisektor dan reformasi kebijakan kesehatan.

Dengan demikian, diharapkan melalui upaya bersama, Indonesia dapat memastikan bahwa setiap individu, termasuk Kabupaten Kayong Utara, mendapatkan haknya untuk hidup sehat dan berkualitas sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 3. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved