20.908 Jiwa dari 5.445 KK Terdampak Banjir di Kabupaten Ketapang

Tak hanya itu, fasilitas umum di daerah tersebutpun juga ikut terdampak banjir.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Tampak tim BPBD bersama warga mengukur kedalaman air disekitar wilayah Desa Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang terjadi banjir pada tanggal 1 Desember 2023 kemarin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sebanyak 20.908 jiwa atau 5.445 Kepala Keluarga (KK) dari 26 desa, dan 6 Kecamatan di Kabupaten Ketapang terdampak bencana banjir.  

Tak hanya itu, fasilitas umum di daerah tersebutpun juga ikut terdampak banjir.

Adapun Kecamatan yang terdampak banjir di Ketapang yakni Kecamatan Nanga Tayap, Kecamatan Sandai, Kecamatan Hulu Sungai, Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Sungai Laur, Kecamatan Muara Pawan. 

Maka dari itu, Kabupten Ketapang telah menetapkan status tanggap darurat bencana mulai 28 November sampai 11 Desember 2023.

“Status tanggap darurat bencana ini bisa diperpanjang , apabila kondisi dilapangan masih belum selesai ditangani. Tetapi apabila kondisi ini sudah pulih, maka akan berakhir di 11 Desember 2023 ini,” ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel, Selasa 5 Desember 2023.

BPBD Jelaskan Soal Potensi Banjir di Kalbar, Ketapang Terparah

Sehubungan penetapan status ini, Daniel mengatakan bahwa BPBD juga mendorong masyarakat yang ada di Kabupaten Ketapang, maupun daerah sekitar untuk bersama dan bergotong -royong memberikan bantuan sesuai kemampuan masing-masing kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Ketapang

“Kita juga berharap situasi ini segera pulih,” ucapnya.

Terkait kondisi banjir saat ini di Ketapang, Daniel mengatakan untuk mengoptimalkan penanggulangan bencana, Pemerintah Kabupaten Ketapang sudah mengambil langkah untuk menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

Sebelumnya, pada November 2023 lalu beberapa kabupaten di Kalbar juga terdampak banjir diantaranya di Kabupaten Landak, Kapuas Hulu, Ketapang. 

Polres Ketapang Tetapkan Ibu Angkat Yesa Jadi Tersangka Utama Kasus Kekerasan Anak

Banjir di Kabupaten Landak dan Kapuas Hulu saat ini sudah surut.

Di Kabupaten Ketapang masih berlangsung upaya penanggulangan bencan,”ujarnya. 

Sedangkan untuk di Kabupaten Kubu Raya sampai hari ini ,dikatakannya BPBD Provinsi Kalbar belum menerima data warga yang terdampak.

“Kita sudah mendorong BPBD KKR untuk melakukan asesmen di Kecamatan Kakap dan Kecamatan Sui Raya,” ujarnya.

Daniel juga mengimbau kepada masyarakat Kalbar sebelum terjadi banjir, agar mengetahui dan mengenali tingkat kerentanan tempat tinggal, apakah di zona rawan  banjir, melakukan persiapan untuk evakuasi mandiri, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi.

Selain itu, harus memperhatikan instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved