Tertutup Semak Belukar, Warga Pertanyakan Kelanjutan Pembangunan Jembatan Sekapat di Ketungau Tengah

Jembatan Sekapat sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat untuk menggantikan jembatan gantung yang lama kondisinya sudah tak laik.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WARGA
Kelanjutan pembangunan Jembatan Sekapat di Desa Panding Jaya, Kecamatan Ketungau Tengah, dipertanyakan. Pondasi jembatan yang sudah dibangun dengan anggaran Rp 3,9 miliar dana DAK APBD Sintang tahun 2019 ini kini sudah tertutup semak belukar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kelanjutan pembangunan Jembatan Sekapat di Desa Panding Jaya, Kecamatan Ketungau Tengah, dipertanyakan.

Pondasi jembatan yang sudah dibangun dengan anggaran Rp 3,9 miliar dana DAK APBD Sintang tahun 2019 ini kini sudah tertutup semak belukar.

"Sudah tertutup semak belukar. Besi Tulangan betonnya mulai keropos dan berkarat. Dibangun tahun 2019 silam, hingga hari ini kelanjutan pembangunan jembatan ini tak kunjung ada kejelasan," kata Siman Lukas, Rabu 29 November 2023.

Jembatan Sekapat sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat untuk menggantikan jembatan gantung yang lama kondisinya sudah tak laik.

Sekda Sintang Kartiyus Dorong ASN Jadi Pelopor Germas

Jembatan ini setidaknya menjadi akses tunggal 4 desa menuju ke ibu kota kecamatan.

"Sangat disayangkan, tak kurang dari 3,9 milyar uang negara dibenamkan di tebing sungai Sekapat ini. Hanya membentuk prasasti beton yang tak jelas manfaatnya hingga detik ini. Bayangkan jika uang negara sebesar itu digunakan untuk membangun infrastruktur lain dengan kebijakan dan perencanaan yang lebih terukur, pasti manfaatnya sudah dirasakan masyarakat luas," sesal Siman Lukas.

Siman berharap, pemerintah segera memberikan kejelasan kelanjutan pembangunan jembatan Sekapat.

Dia juga meminta aparat penegak hukum turun tangan untuk memonitor dan mengevaluasi pembangunan jembatan sekapat.

"Semoga pemerintah terpanggil untuk memberi kejelasan nasib bagi kelanjutan pembangunan jembatan ini. Kami orang ketemenggungan Sekapat yang terdiri dari 6 desa memohon agar aparat turun tangan untuk memonitor dan mengevaluasi proses pembangunan jembatan yang terkesan terbengkalai ini. Karena angka 3,9 milyar bukan lah duit yang sedikit," tegas Siman. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved