Zahraa Amelia Viatmaja Paparkan Peran Duta Genre Kalbar 2023, Diantaranya Membantu Cegah Kawin Muda

Yang mengantarkan banyak masalah yang terjadi di kalangan remaja namun tidak semua orang aware akan hal itu.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Maskartini
MPO Forum Generasi Berencana (Genre) Kubu Raya, Irfan Dwinata AR dan Juara 3 Duta Genre Kalbar 2023, Zahraa Amelia Viatmaja saat podcast tribun pada Jumat 24 November 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Juara 3 Duta Genre Kalbar 2023, Zahraa Amelia Viatmaja mengatakan sebagai Duta Genre ia gencar melakukan campaign kepada remaja terkait bagaimana menjaga pola hidup sehat, menjaga kesehatan reproduksi, bahaya narkoba hingga membantu mencegah kawin muda.

Ara sendiri mengaku tertarik bergabung menjadi Duta Genre lantaran ketertarikannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya kalangan remaja.

Yang mengantarkan banyak masalah yang terjadi di kalangan remaja namun tidak semua orang aware akan hal itu.

"Saya ingin orang tahu bahwa permasalahan remaja ini penting banget orang-orang ketahui. Itu menjadi motivasi pertama saya mengikuti duta genre. Selain mendapatkan dorongan dari orang tua tentu memang keinginan saya sendiri untuk menjadi duta genre," ujarnya siswa SMA di Sungai Raya.

BKKBN memiliki usia ideal untuk menikah yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Sedangkan undang-undang nomor 16 tahun 2019, dimana usia ideal menikah yaitu 19 tahun untuk perempuan dan laki-laki.

Baca juga: Irfan Dwinata AR Jelaskan Tugas Forum Genre Kubu Raya

"Sedangkan pernikahan dini itu adalah pernikahan yang dilangsungkan di bawah usia ideal menikah," ujarnya.

Perbedaan usia ideal menikah kata Ara karena BKKBN lebih memprioritaskan kesehatan. Banyak faktor yang membuat usia ideal ini dibuat misalnya kesehatan mental ekonomi dan juga pendidikan. "Apabila pernikahan dilakukan dini bisa saja kesehatan reproduksinya belum matang sehingga rahimnya belum siap untuk dibuahi dan belum siap untuk melahirkan bayi," ujarnya.

Selain itu dari sisi mental juga banyak fakta yang memperlihatkan di mana ibu muda mengalami baby blues pasca persalinan.

"Pendidikan juga penting lalu ekonomi itu difokuskan kepada kepala keluarga yaitu suami. Sehingga lebih siap dalam finansial ketika harus membiayai kebutuhan dan dukungan gizi untuk bayi di dalam kandungan," ujarnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved