Inilah Penyebab Awan Mendung, Hingga Berubah Menjadi Gelap dan Pertanda Hujan

Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya. 

JACK GUEZ / AFP
Berikut beberapa amalan Doa yang dianjurkan dibaca ketika terjadi angin kencang serta Doa untuk saat Hujan mulai turun dari langit yang dipenuhi awan mendung sesuai Sunnah Rasulullah Nabi Muhammad SAW . Selengkapnya di artikel ini, Minggu 5 Februari 2023. 

 TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Apakah kamu tahu darimana asalnya awan mendung sebelum hujan

Akhir-akhir ini wilayah Indonesia diguyur dengan musim hujan yang lebat dan deras. 

Musim hujan saat ini selalu dihiasi dengan awan mendung yang bisa datang secara tiba-tiba. 

Maka dari itu, akhir-akhir ini kita mulai terbiasa dengan pemandangan awan mendung di sore hari, namun cerah saat pagi hari.        

Menurut National Geographic, awan merupakan sebuah benda bermassa (memiliki berat jenis) yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal air beku.

Faktanya, bahan penyusun awan adalah air, partikel debu, partikel kotoran, garam laut, yang mengalami proses kondensasi. 

Trending di YouTube, Ini Lirik Lagu Terbaru Atta Halilintar untuk Anak Keduanya

Kita tentu sudah tahu bahwa air warnanya transparan, atau tidak memiliki warna.

Lantas, apa yang menyebabkan awan mendung yang terbuat dari tetesan air tersebut terlihat kelabu? Yuk, cari tahu jawabannya!

Dipengaruhi Letak Ketinggian

Awan pembawa hujan disebut dengan cumulus. Namun, yang lebih berbahaya disebut cumulonimbus. 

Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya. 

Dengan adanya kondensasi pada proses pembentukan awan, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan

Awan juga akan terbentuk ketika dua massa udara yang berbeda saling bertabrakan, namun tidak bisa bercampur, kecuali suhu dan kadar airnya mirip. 

Jika massa udara dingin dan kering mendorong massa udara hangat dan lembap, maka akan menghasilkan awan menggelembung penyebab hujan dan petir. 

Namun, ketika udara hangat dapat mendorong udara yang lebih dingin, maka akan terjadi hujan gerimis atau kabut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved