SOAL dan KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 35 Mendata Informasi dalam Teks Sejarah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID –Jangan lewatkan ulasan soal dan jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA / SMK / MA pada halaman 35.

Untuk materi yang dibahas adalah tugas kegiatan 1 Mendata Informasi dalam Teks Sejarah bagian A Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Cerita Sejarah Bab 2 Menikmati Cerita Sejarah Indonesia materi implementasi Kurikulum 2013.

Simak materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA / SMK / MA di buku paket ada 6 Bab diantaranya Bab 1 Membuat Surat Lamaran Pekerjaan, Bab 2 Menikmati Cerita Sejarah Indonesia, Bab 3 Memahami Isu Teknis Lewat Editorial, Bab 4 Menikmati Novel, Bab 5 Menyajikan Gagasan Melalui Artikel, Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai.

Berikut ini selengkapnya soal dan jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA / SMK / MA pada halaman 35 dari beberapa sumber:

• Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 99 Menganalisis Struktur Teks Editorial

Berikut ini disajikan kutipan novel sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya SH Mintardja (hal. 22–27).

Sebelum dibaca, cobalah membentuk kelompok (misalnya 4 orang). Salah satu anggota kelompok diminta membacakan kutipan.

Siswa yang lain mendengarkan sambil mecatat informasi-informasi penting (fakta-fakta sejarah dan imajinasi pengarang).

Selama mendengarkan, tutuplah bukumu. Nikmatilah ceritanya sambil konsentrasi penuh.

• KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 102 Menganalisis Kaidah Kebahasan Teks Editorial

Kunci Jawaban

Mendata Informasi dalam Teks Sejarah Kemelut di Majapahit

a.       Fakta sejarah

- Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

- Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati di Tuban.

- Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara (Dyah Tribunan yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya Inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni), telah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.

- Mendiang Sang Prabu Kertanegara mengutus pasukan Pamalayu ke negeri Malayu. Pasukan ini dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga Mahisa Anabrang untuk membawa pulang dua orang putri bersaudara.