Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 125, Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel

materi yang dibahas adalah tugas kegiatan Kegiatan 2 Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel bagian C Menyajikan Hasil Interpretasi Pandangan Pengarang

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 125, Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Jangan lewatkan soal dan jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA / SMK / MA pada halaman 125.

Untuk materi yang dibahas adalah tugas kegiatan Kegiatan 2 Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel bagian C Menyajikan Hasil Interpretasi Pandangan Pengarang Bab 4 Menikmati Novel materi implementasi Kurikulum 2013.

Untuk materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA / SMK / MA di buku paket ada 6 Bab diantaranya Bab 1 Membuat Surat Lamaran Pekerjaan, Bab 2 Menikmati Cerita Sejarah Indonesia, Bab 3 Menikmati Cerita Sejarah Indonesia, Bab 4 Menikmati Novel, Bab 5 Menyajikan Gagasan Melalui Artikel, Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai.

Simak soal dan jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA / SMK / MA pada kurikulum merdeka belajar halaman 125 dari beberapa sumber:

KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 124, Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel

Menemukan Pandangan Pengarang dalam Novel Pada kegiatan ini kalian diminta untuk menemukan pandangan pengarang dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk.

Untuk memudahkan pekerjaanmu, ikutilah format berikut ini dan salinlah di buku tugasmu!

Aspek Kehidupan - Pandangan Pengarang

Sosial

Keagamaan

Budaya

SOAL Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 120-121, Menganalisis Isi Novel Berdasar Unsur Intrinsik

Kunci Jawaban

1.       Sosial

Pandangan Pengarang:

Pengarang memaparkan pandangannya terhadap kehidupan rakyat kecil di pedesaan yang sangat terpencil di Jawa dengan segala persoalannya. Pandangan pengarang tentang aspek kehidupan sosial di Dukuh Paruk digambarkan dengan sangat jelas. Dukuh Paruk adalah perkampungan yang sangat memprihatinkan. Masyarakat hidup dalam kemiskinan dengan serba kekurangan, kelaparan dan kebodohan.

Dukuh Paruk memiliki sedikit unsur mistik dan masyarakat yang lugu. Mereka begitu mudah percaya dengan orang asing yang terlihat kaya. Mereka tidak menyadari betapa berbahayanya orang asing yang hanya ingin mengambil keuntungan tanpa mempedulikan para seniman Dukuh Paruk. Puncak dari segala keluguan itu dialami oleh Srintil yang mengalami kepiluan seumur hidupnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved