Wirausaha Asal Mempawah Ini Sukses Sulap Lahan Setengah Hektare Jadi Tambak Kepiting Bakau

Pemuda itu bernama Zulkarnaen yang merupakan warga Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ramadhan
Zulkarnaen, seorang wiraswastawan muda Mempawah, saat memperlihatkan Kepiting Bakau di Tambak seluas setengah Hektare di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, saat ditemui para awak media, Selasa 24 Oktober 2023 sore. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Seorang wiraswastawan muda di Mempawah, Kalimantan Barat saat ini tengah merintis budidaya Kepiting Bakau di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir.

Pemuda itu bernama Zulkarnaen yang merupakan warga Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Bagaimana tidak, di lahan kosong sekitar setengah hektare tersebut berhasil disulap oleh Zulkarnaen dengan melibatkan sekitar 30 pemuda menjadi Tambak Kepiting Bakau.

Alhasil, dengan usaha yang dirintisnya tersebut, mampu menciptakan lapangan kerja bagi puluhan pemuda sekitar.

Bang Zul sapaan akrabnya, menceritakan awal ketertarikannya membudidayakan Kepiting Bakau bermula dari besarnya potensi Kepiting Bakau di wilayah tersebut mulai dari potensi bibit hingga harga jualnya yang tinggi.

Dengan memanfaatkan lahan sekitar setengah hektare, dia dan para pemuda di Desa Pasir membuat kolam rekayasa dengan menyesuaikan habitat Kepiting Bakau yang dikelilingi hutan mangrove.

“Saat ini ada lebih 4.000 bibit Kepiting Bakau yang kami budidayakan. Dan Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan melakukan panen ke dua,” ujarnya.

"Saya tidak sendirian mengelola ini, turut saya libatkan pemuda disini (Desa Pasir) agar anak-anak muda di desa kami punya kegiatan yang positif dan bisa menambah pendapatan,” lanjutnya.

Wabup Mempawah Hadiri Pelantikan Pengurus Masjid Baitul Hasanah Kelurahan Tengah

Bang Zul mengatakan, budidaya Kepiting Bakau yang sudah berjalan sejak 3 bulan lalu, saat ini sudah melaksanakan satu kali panen, dengan total 221 kilogram di kisaran harga Rp 120 ribu perkilogram.

“Dan saat ini kami dalam proses panen kedua, mudah-mudahan hasil berikutnya lebih banyak,” jelas Bang Zul.

Bang Zul menceritakan kisah awal dirinya berfikiran untuk merintis usaha budidaya Kepiting Bakau. Bermula ketika melihat harga dan kawasan Desa Pasir yang cocok untuk habitat Kepiting Bakau.

Bahkan, Bang Zul mengajak mengajak para pemuda setempat untuk melakukan studi banding di kawasan Ceremai Kabupaten Sambas.

“Atas ijin bapak Wakil Bupati Sambas, kami belajar budidaya Kepiting Bakau di Ceremai Sambas. Sepulangnya dari sana, kami langsung bekerja mewujudkan mimpi kami,” ujar Bang Zul.

KPU Mempawah Paparkan Persiapan Tahapan Pemilu 2024

Saat ini, Bang Zul dan para pemuda Desa Pasir terus bekerja keras mewujudkan budidaya Kepiting Bakau yang berhasil dan punya kontribusi buat masyarakat setempat.

Selain itu, di kawasan sekitar kolam budidaya, para pemuda Desa Pasir juga menanam pohon singkong, pisang dan lain sebagainya.

“Hasil tanam singkong, pisang, cabe dan lainnya ini juga dijual kawan-kawan untuk mendapat tambahan penghasilan,” terangnya.

Lebih jauh, secara keseluruhan, Bang Zul mengaku tak ada kendala dan permasalahan dalam usaha budidaya kepiting tersebut. Seperti untuk pemasaran sudah ada relasi di Pontianak dan Singkawang. Hanya saja, menurut Bang Zul, satu-satunya kendala yang dihadapi minimnya bibit Kepiting Bakau.

Bibit dari para nelayan tersebut umumnya memiliki berat 150 gram-200 gram, selanjutnya dilakukan penggemukan secara alami di kolam budidaya.

“Kendala yang kami hadapi permasalahan bibit. Sejauh ini, kita hanya mengandalkan bibit kepiting dari nelayan. Dan jumlah bibit yang dibeli dari nelayan tidak menentu. Semoga kedepan, kita bisa melakukan pembibitan secara mandiri,” harapnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved