Tak Lagi Kambuh, Program JKN Jadi Solusi Aloysius Obati Istri Yang Idap Skizofrenia
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga hadirkan pelayanan kesehatan untuk peserta penderita penyakit mental.....
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan masalah pada kesehatan emosional, perilaku, dan fisik.
Selain bermanfaat bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penderita penyakit kronis, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga hadirkan pelayanan kesehatan untuk peserta penderita penyakit mental.
Salah satunya seperti penyakit skizofrenia.
Salah satu peserta yang turut merasakan besarnya manfaat Program JKN yaitu Aloysius (45), warga dari Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.
Saat ditemui oleh Tim Jamkesnews di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat, Kota Singkawang, ia dengan senang hati membagikan kisahnya menemani pengobatan istrinya Dewi Fatmawati yang sudah sejak lama didiagnosis menderita skizofrenia.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan perilaku.
Kondisi ini dapat memengaruhi cara penderita dalam berpikir dan bertindak sehingga mengurangi kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
Skizofrenia merupakan masalah kesehatan jangka panjang yang memerlukan perawatan berkelanjutan.
Artinya, penderita skizofrenia perlu menjalani perawatan seumur hidup untuk mengontrol gejala, mencegah komplikasi, dan membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Namun tak jarang besarnya biaya pengobatan tentu membebani penderitanya.
• Program JKN Kembalikan Senyum Sigit Novrian
"Istri saya sudah menderita skizofrenia 2 tahun kebelakang. Sedih sudah tentu karena saya juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada istri saya. Istrinya saya sering khawatir berlebihan, sering cemas, tidur pun tidak nyenyak. Emosinya sendiri juga kadang tidak terkontrol, sempat beberapa kali mengamuk, bahkan merasakan halusinasi juga sering dirasakan pada istri saya" ungkap Aloysius.
Aloysius yang tergabung dalam peserta Program JKN segmen Peserta Bantuan Iuran (PBI) ini menjelaskan pada awal terdiagnosis dirinya sempat membawa istrinya berobat mandiri.
Namun biaya yang tak murah membuatnya khawatir pada kondisi ekonomi keluarga.
Dan ternyata ia baru sadar ternyata istrinya sudah di daftarkan oleh pemerintah Kabupaten Bengkayang.
Bersyukur rasanya setelah mengetahui ternyata istrinya sudah terdaftar BPJS Kesehatan.
"Dulu saat terdiagnosis oleh dokter, saya beberapa kali sempat membawa istri saya berobat mandiri. Tapi karena skizofrenia sendiri adalah penyakit dengan pengobatan harus rutin kontrol dan tergolong pada penyakit saraf yang tidak murah ini justru memberatkan ekonomi keluarga kami. Bahkan satu kali berobat saja, ratusan ribu sudah pasti keluar (terbayarkan). Tapi ternyata saya di berkahi, karena istri saya sudah terdaftar BPJS yang di bantu pemerintah, itu sangat membuat hidup saya sangat bersyukur ,”tutur Aloysius.
Ia mengatakan sejak saat itu dirinya mencoba untuk berobat ke puskesmas gunakan Program JKN dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa.
Aloysius menyebutkan dirinya tak merasakan adanya kendala apapun saat berobat gunakan BPJS Kesehatan.
"Saya sangat puas berobat dengan BPJS Kesehatan. Pelayanannya sangat baik dan cepat, istri saya juga langsung dirujuk ke Rumah Sakit khusus kejiwaan seperti ini. Berobat rawat jalan juga tidak pernah terlewat, obat-obatan selalu ada terus sehingga saya tidak bimbang. Saat berobat juga tidak perlu surat rujukan terus setiap akan berobat ke Rumah Sakit. Alhamdulilah keadaan istri saya saat ini sudah sangat membaik. Walaupun istri saya sudah dalam keadaan yang stabil tapi kami masih disarankan untuk cek rutin," tambah Aloysius.
Aloysius yang berprofesi sebagai Petani ini sangat bersyukur bahwa penyakit istrinya dapat ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan mulai dari cek awal kesehatan jiwa, cek laboratorium untuk melihat gejala penyakit lain, dan biaya rawat jalan serta biaya pengobatan.
"Dengan Program JKN milik BPJS Kesehatan ini saya merasa sangat terbantukan. Tanpa BPJS kesehatan saya tidak tahu lagi bagaimana harus mengobati istri saya. Sangat bersyukur sekali masih bisa melihat istri saya kembali sehat dan tidak pernah kambuh lagi. Besar harapan saya mudah-mudahan BPJS Kesehatan bisa tetap terus menjamin kesehatan penyakit jiwa seperti yang diderita istri saya. Semoga BPJS Kesehatan tetap terus maju dengan inovasi baru yang mudahkan masyarakat khususnya peserta Program JKN," tutup Aloysius. (*)
KRONOLOGI Lengkap Kasus Penyiraman Air Keras Pejabat RSJ Kalbar, Terdakwa Janjikan Pelaku Rp10 Juta |
![]() |
---|
Satlantas Polres Singkawang Gelar Jumat Berkah, Berbagi Kasih untuk Santriwati Yayasan Daarut Tauhid |
![]() |
---|
SMA Talenta Singkawang Hanya Punya 3 Murid, DPRD Minta Pemerintah Dukung Sekolah Swasta |
![]() |
---|
Polsek Singkawang Barat dan Polsek Singkawang Tengah Gelar Jumat Berkah dengan Berbagi Sembako |
![]() |
---|
Warga Medan Tersangka Kasus Curanmor Ditangkap Polres Singkawang, Motor Curian Berhasil Diamankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.