Ajak Masyarakat Berperan dalam Pelestarian Orangutan di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Palung

Hari pertama kegiatan roadshow dilaksanakan di Desa Perjalanan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kamis pagi.

Editor: Nasaruddin
IST/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PETRUS KANISIUS
Suasana roadshow dalam upaya Pelestarian Orangutan di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Palung atau TANAGUPA yang digelar di Ketapang dan Kayong Utara Kalimantan Barat beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh para pihak dalam upaya Pelestarian Orangutan di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Palung atau TANAGUPA.

Satu diantaranya seperti yang dilakukan Yayasan Palung (YP) dengan menggelar kegiatan roadshow di tiga desa.

Petus Kanisius dari Yayasan Palung mengatakan, roadshow ini dilaksanakan selama dua hari, tepatnya pada Kamis hingga Jumat (21-22 September 2023 di desa Penjalaan, Riam Berasap, Kabupaten Kayong Utara dan di Kepayang, Desa Laman Satong, Kabupaten Ketapang.

Hari pertama kegiatan roadshow dilaksanakan di Desa Perjalanan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kamis pagi.

Polres Melawi Serahkan Bayi Orangutan ke BKSDA Kalbar untuk Direhabilitasi Sebelum Dilepasliarkan

Kegiatan Roadshow dilanjutkan di Desa Riam Berasap Jaya, pada Kamis (21/9) siang hingga sore hari.

Hari kedua kegiatan, Jumat (22/9), Kegiatan Roadshow dilakukan di dusun Kepayang, Desa Laman Satong, Kabupaten Ketapang.

Kegiatan Roadshow ini merupakan realisasi dari perjanjian kerjasama antara Yayasan Palung dengan Balai Taman Nasional Gunung Palung.

Dalam kegiatan Roadshow ini juga mengundang BKSDA Kalimantan Barat (SKW I Ketapang), Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan Fauna & Flora (F&F).

Beberapa materi yang disampaikan dalam roadshow tersebut antara lain adalah materi tentang Taman Nasional Gunung Palung sebagai habitat Orangutan.

Orangutan liar, perilaku dan habitatnya disampaikan Yayasan Palung, interaksi manusia dan orangutan disampaikan YIARI dan regulasi satwa liar yang disampaikan BKSDA serta Kegiatan/Usaha pendukung konservasi orangutan yang disampaikan F&F.

Peserta yang hadir dalam roadshow tersebut adalah 20 orang perwakilan masyarakat yang ada di masing-masing desa tersebut.

Adapun tujuan dari kegiatan Roadshow ini sebagai upaya untuk menambah jejaring penyelamatan orangutan dan satwa liar dilindungi lainnya.

Mengenai kegiatan tersebut, Manager Animal and Habitat Protection Yayasan Palung, Erik Sulidra, mengatakan, dari hasil diskusi dengan masyarakat, selama roadshow ini berlangsung diharapkan akan ada RTL (Rencana Tindak Lanjut).

"Baik dari pemerintah maupun NGO yang bergerak di bidang konservasi," katanya.

"Ada beberapa catatan penting yang menarik, antara lain masyarakat menanyakan ganti rugi bibit tanaman mereka yang rusak akibat orangutan, masyarakat meminta orangutan yang berada di kebun mereka untuk ditranslokasi, serta wacana pengembangan desa ramah satwa," ungkapnya.

Selain penyampaian materi, juga dilakukan pemasangan baliho kampanye tentang satwa liar dilindungi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Sebagai informasi, rangkaian kegiatan Roadshow ini merupakan hasil dari realisasi Perjanjian Kerjasama antara YP dengan Balai TANAGUPA.

Rangkaian kegiatan roadshow berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari peserta yang hadir.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved