Komisi VII DPR RI Apresiasi PLTU Suralaya Patuhi Baku Mutu Emisi dan Raih Penghargaan Internasional
Selama PLTU beroperasi, kami selalu berupaya menekan emisinya semaksimal mungkin menggunakan berbagai teknologi termutakhir.
Pihaknya bahkan melakukan pengurangan operasional PLTU saat awal disebut sebagai kontributor polusi Jakarta.
"Sejak 28 Agustus, PLN mengurangi operasional PLTU Suralaya sebanyak 4 unit atau sebesar 1.600 Megawatt (MW) tapi kita ketahui polusi di Jakarta justru semakin tinggi," ungkapnya.
Baca juga: Gelar Apel Siaga KTT ke-43 ASEAN, Dirut PLN Pastikan Sistem Pengamanan Kelistrikan Berlapis
Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk terus menurunkan emisi dari operasional pembangkitnya.
Edwin menjelaskan, PLTU Suralaya telah dilengkapi dengan teknologi Electrostatic Precipitator (ESP) yang akan menyaring debu sisa pembakaran sampai ukuran terkecil di bawah 2 micrometer dan Flue Gas Desulphurization (FGD) untuk mengendalikan polutan NOx dan SOx.
”Di sisi pengawasan emisi, PLTU Suralaya telah dilengkapi dengan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memastikan emisi gas buang dari operasional tetap di bawah ambang batas yang ditentukan.
Di sini bisa dilihat, PLN menerapkan sistem digital untuk mengelola seluruh pembangkit kami. Monitoring sistem pembangkit membuat operasional semakin efektif dan efisien," ujar Edwin.
Berkat berbagai upaya tersebut, PLN mendapatkan 7 penghargaan dalam ASEAN Energy Award 2023 berkat tata kelola operasional pembangkit yang baik, mampu mengurangi emisi dan menjadi pendorong perekonomian.
Pembangkit lain yang mendapatkan penghargaan serupa ialah PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton, PLTU Jeranjang dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.
"Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan nasional dan internasional.
Serta menjadi bukti bahwa dalam menjalankan operasional pembangkit PLN sangat memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan menjalankan seluruh parameter pembangkit yang efisien, andal dan ramah lingkungan," pungkas Edwin.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut beberapa anggota Komisi VII DPR RI yaitu Bambang Dwi Hartono, Ridwan Hisjam, Arkanata Akram, Rian Firmansyah, Mulyanto, Diah Nurwitasari, Ribka Tjiptaning, Rico Sia dan Andi Yuliani Paris.
Selain itu, juga hadir Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Wanhar dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, M Yusuf.
CARA Lengkap Mengisi Survei Lingkungan Belajar 2025 untuk Semua Jenjang PAUD hingga SMA SMK |
![]() |
---|
Bayar Pajak dengan Sampah di Jateng, Inovasi Unik Sorotan Nasional 2025 |
![]() |
---|
Tokoh Kendawangan Minta DPR RI Segera Bahas Usulan 3 DOB dari Ketapang |
![]() |
---|
WALHI Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan dari Rencana Pabrik Pengolahan Sampah Plastik di Pontianak |
![]() |
---|
Warga Nilai Pengolahan Sampah Plastik Jadi Minyak Bakar Inovasi Besar untuk Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.