DPK Kalbar dan BIG Gencarkan Soal Arsip Terjaga Perbatasan Negara
Kegiatan diseminasi ini menghadirkan narasumber Arsiparis Ahli Utama BIG Ali Nor Hidayat dengan Moderator Emi Puterina.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Informasi Geospasial (BIG) bersinergi dengan Dinas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar melaksanakan diseminasi Pengelolaaan dan Penyelamatan Arsip terjaga (Perbatasan Negara) di Kalbar.
Kegiatan ini penting dilaksanakan mengingat arsip negara yang berkaitan dengan wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain merupakan salah satu jenis arsip yang harus dijaga secara khusus oleh lembaga negara dan pemerintah daerah bersama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk kepentingan negara, pemerintah, pelayanan publik, dan kesejahteraan rakyat.
"Kami memfasilitasi kegiatan yg dilaksanakan oleh Badan Informasi Geospasial ini. Sesuai dengan amanah UU no 43 tahun 2009 tentang Kearsipan. Kewajiban mengelola arsip wilayah perbatasan oleh lembaga Negara dan Pemerintah Daerah dilaksanakan melalui pemberkasan, pelaporan dan penyerahan salinan autentik naskah asli arsip kepada ANRI," ujar Sugeng.
Dilanjutkannya, terkait dengan arsip terjaga daerah perbatasan di jelaskan sugeng bahwa Kalbar memiliki daerah- daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.
Seperti Sanggau, Sambas, Bengkayang, Sintang dan Kapuas Hulu. Beberapa Lembaga Kearsipan Daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah tersebut hadir dalam kegiatan diseminasi ini.
Baca juga: Paket Sembako Gratis dari Lismaryani Untuk Pengunjung Operasi Pasar Murah yang Ulang Tahun Agustus
"Semoga informasi yang di sampaikan oleh narasumber, dapat memberikan manfaat yang sangat besar, untuk penyelamatan arsip terjaga perbatasan negara," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar ini.
Sementara itu, Kepala Biro umum dan Keuangan BIG Tito Setiawan MM mengatakan sangat besar peranan data dan informasi geospasial bagi pembangunan dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
"Menjadi kewajiban BIG untuk terus mengupayakan mewujudkan data dan informasi geospasial yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, mensosialisasikan, mendiseminasikan dan menyebarkanluaskan data dan informasi geospasial kepada seluruh K/L/D dan masyarakat Indonesia agar kita semakin peduli akan pentingnya data dan informasi geospasial bagi pembangunan bangsa dan negara". katanya.
"Hal utama yang dimiliki arsip wilayah perbatasan negara Indonesia adalah memiliki nilai kebuktian atas riwayat atau sejarah Indonesia atas kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan, sosial, ekonomi, dan pemerintahan", tegas Tito.
Kegiatan diseminasi ini menghadirkan narasumber Arsiparis Ahli Utama BIG Ali Nor Hidayat dengan Moderator Emi Puterina. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
INTI Kalbar Beri Bantuan 1 Ton Beras untuk Warga Sambas 2025 Lewat Baksos Kodaeral XII |
![]() |
---|
UPDATE Hasil MTQ ke-33 Provinsi Kalbar di Kapuas Hulu 2025! Mempawah Dominasi Babak Final |
![]() |
---|
Suluh Budaya Kalbar 2025 Bawa Pulang Piala, Harmoni Etnis Menyatu di Temu Karya Nasional |
![]() |
---|
Ketua PGRI Kalbar : Kesejahteraan Guru Jangan Jadi Korban Program MBG |
![]() |
---|
Empat Saksi Diperiksa, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Dua Mayat di Singkawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.