PPKN

Jawaban Tugas Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab IV Halaman 88

Sehingga bisa mempercepat pemahaman dan penguasaan terhadap materi di buku PPKN Kelas 7................

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ENRO
Soal dan Jawaban Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka. Uji Kompetensi Bab IV Halaman 88 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut sejumlah tugas buku PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka dari Uji Kompetensi halaman 88.

Seluruh soal sudah memiliki kunci jawaban sebagai panduan dalam belajar.

Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para siswa dalam memahami materi pelajaran.

Sehingga bisa mempercepat pemahaman dan penguasaan terhadap materi di buku PPKN Kelas 7.

Jadikan kunci jawaban sebagai panduan dalam belajar.

Baca juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 41 Perpres Mengatur Masyarakat

Tugas Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka

1. Selama ini ada anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan. Karena itu dalam memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi pemimpin.

Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan ‘laki-laki itu pemimpin perempuan’ sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa ‘yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang bertakwa’ baik perempuan atau laki-laki.

Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu bagaimana caranya meningkatkan kesadaran gender?

Jawaban : 

Sebagai sebuah kecerdasan buatan, saya tidak memiliki pandangan pribadi, tetapi saya dapat menyampaikan pandangan yang umum diterima terkait anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan dan peran gender dalam kepemimpinan.

Pandangan tentang Anggapan Kekuatan Gender: Anggapan bahwa laki-laki secara inheren lebih kuat daripada perempuan adalah stereotip gender yang tidak dapat diukur secara objektif. Kekuatan seseorang tidak dapat ditentukan semata-mata berdasarkan jenis kelamin. Kekuatan dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kecerdasan, kepemimpinan, kebijaksanaan, empati, dan banyak lagi. Adalah tidak adil dan tidak akurat jika keputusan pemimpin ditentukan hanya berdasarkan jenis kelamin.
Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Pemimpinan: Kesetaraan gender adalah nilai penting dalam masyarakat yang demokratis dan inklusif. Memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, pengalaman, dan visi mereka, bukan jenis kelamin, adalah langkah menuju kesetaraan gender dan kemajuan sosial. Perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin yang efektif dan berkualitas, dan mereka harus diberi kesempatan yang sama untuk mencapainya.
Interpretasi Agama terkait Pemimpin: Interpretasi agama seringkali mencerminkan norma-norma sosial dan budaya yang telah berkembang seiring waktu. Penting untuk mengenali bahwa berbagai agama memiliki banyak interpretasi yang berbeda dan tidak selalu membatasi peran pemimpin hanya pada satu jenis kelamin. Kedamaian, keadilan, dan persamaan adalah nilai-nilai universal dalam agama yang harus ditekankan.
Meningkatkan Kesadaran Gender: Untuk meningkatkan kesadaran gender, langkah-langkah berikut dapat diambil:

a. Pendidikan: Mengintegrasikan pendidikan tentang kesetaraan gender dalam kurikulum sekolah dan universitas untuk menghilangkan stereotip dan mempromosikan kesadaran tentang kesetaraan.

b. Pelatihan dan Kampanye: Melakukan pelatihan dan kampanye untuk mengajarkan pentingnya kesetaraan gender dan dampak positifnya bagi masyarakat.

c. Peran Model: Menghadirkan peran model yang sukses dari berbagai latar belakang gender untuk mempengaruhi generasi muda dan memberikan inspirasi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved