PPKN

Soal PPKN Kelas 7 SMP dan Kunci Jawaban Uji Kompetensi Bab IV Halaman 88 Kurikulum Merdeka

Seperti menjadi lebih kuat dalam pemahaman pelajaran sehingga nantinya lebih mudah dalam menghadapi ujian sekolah.

Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / sid / google
Soal uji kompetensi pembelajaran PPKN Bab IV dan kunci jawaban soal halaman 88. Sebagai pembelaran dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi buku pelajaran. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Yuk ikuti sejumlah soal dalam uji kompetensi dalam buku PPKN Kelas 7.

Soal-soal tersebut akan memberikan pengalaman dalam mengasah kemampuan diri.

Seperti menjadi lebih kuat dalam pemahaman pelajaran sehingga nantinya lebih mudah dalam menghadapi ujian sekolah.

Kali ini pembahasan uji kompetensi pada Bab IV berjudul Bekerjasa dan Bergotong Royong di halaman 88.

Terdapat soal essay yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

Sehingga peserta didik akan lebih paham dan mengerti terhadap isi dari buku.

Terdapat 3 soal yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

Baca juga: Download Modul Geografi SMA Kelas 12 KD 3.1 dan 4.1, Klik Link Modul 4 Kegiatan Pembelajaran

Kunci jawaban hanya sebagai pembanding sebagai pembelajaran.

Soal Uji Kompetensi PPKN Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 88

1. Selama ini ada anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan. Karena itu dalam memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi pemimpin.

Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan ‘laki-laki itu pemimpin perempuan’ sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa ‘yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang bertakwa’ baik perempuan atau laki-laki.

Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu bagaimana caranya meningkatkan kesadaran gender?

Jawaban : 

Sebagai sebuah kecerdasan buatan, saya tidak memiliki pandangan pribadi, tetapi saya dapat menyampaikan pandangan yang umum diterima terkait anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan dan peran gender dalam kepemimpinan.

Pandangan tentang Anggapan Kekuatan Gender: Anggapan bahwa laki-laki secara inheren lebih kuat daripada perempuan adalah stereotip gender yang tidak dapat diukur secara objektif. Kekuatan seseorang tidak dapat ditentukan semata-mata berdasarkan jenis kelamin. Kekuatan dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kecerdasan, kepemimpinan, kebijaksanaan, empati, dan banyak lagi. Adalah tidak adil dan tidak akurat jika keputusan pemimpin ditentukan hanya berdasarkan jenis kelamin.
Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Pemimpinan: Kesetaraan gender adalah nilai penting dalam masyarakat yang demokratis dan inklusif. Memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, pengalaman, dan visi mereka, bukan jenis kelamin, adalah langkah menuju kesetaraan gender dan kemajuan sosial. Perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin yang efektif dan berkualitas, dan mereka harus diberi kesempatan yang sama untuk mencapainya.
Interpretasi Agama terkait Pemimpin: Interpretasi agama seringkali mencerminkan norma-norma sosial dan budaya yang telah berkembang seiring waktu. Penting untuk mengenali bahwa berbagai agama memiliki banyak interpretasi yang berbeda dan tidak selalu membatasi peran pemimpin hanya pada satu jenis kelamin. Kedamaian, keadilan, dan persamaan adalah nilai-nilai universal dalam agama yang harus ditekankan.
Meningkatkan Kesadaran Gender: Untuk meningkatkan kesadaran gender, langkah-langkah berikut dapat diambil:

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved