Midji Minta Kemenhub Buka Lagi Rute Penerbangan Pontianak-Kuching PP

Sebelumnya Midji mengatakan, penerbangan dari Kuching ke Pontianak punya pangsa pasar yang besar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat menerima kunjungan kerja Komisi X DPR RI, di Aula Garuda, Kantor Gubernur Kalbar, Kota Pontianak, Kamis, 6 Juni 2023. Sutarmidji memastikan menambah kuota PPDB SMA dan SMK 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, meminta Kementerian Perhubungan untuk membuka lagi rute penerbangan Kuching - Pontianak pulang-pergi (PP).

Sebelumnya Midji mengatakan, penerbangan dari Kuching ke Pontianak punya pangsa pasar yang besar.

Oleh karena itu, setelah Covid-19 mereda, rute tersebut diharapkan bisa dibuka kembali.

"Seharusnya penerbangan Kuching ke Pontianak (PP) itu dihidupkan kembali karena pangsanya besar," kata Midji saat menerima audiensi Delegasi Federation of Serawak Journalist Association (FSJA) beserta Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat di Ruang Praja I Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Kamis 6 Juli 2023.

"Sehingga para investor dari Malaysia juga mau ke sini," ungkapnya.

Potensi Rute Pontianak - Kuching, Ini Kata Ketua DPD ASITA Kalbar Ifan Ronaldo Barus

Sejauh ini Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar sudah mengirim surat ke Kemenhub terkait reaktivasi penerbangan ini.

Tak hanya itu, Dishub juga telah bersurat terkait optimalisasi fungsi dari pada Bandara Supadio.

"Iya kita sudah bersurat ke Pusat (Kemenhub) terkait Re Aktivasi penerbangan Pontianak-Kuching," katan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Y Anthonius Rawing, Jumat 7 Juli 2023.

"Kita juga telah bersurat terkait optimalisasi fungsi bandara Supadio sebagai Entry Point Bandara Internasional," jelasnya.

Namun demikian, hingga saat ini respon dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Indonesia masih belum sesuai harapan.

"Pemerintah Pusat belum memberikan respon sesuai harapan kita," katanya.

Sebelum dihentikan akibat pandemi Covid-19 pada 2020, penerbangan internasional di Bandara Supadio melayani rute Pontianak-Kuala Lumpur, satu kedatangan dan satu keberangkatan.

Sementara rute Pontianak-Kuching, dua kedatangan dan dua keberangkatan setiap harinya.

Data BPS Kalbar menunjukkan, kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Supadio untuk rute internasional mengangkut ratusan ribu penumpang sejak 2018.

Penerbangan dari dalam dan luar negeri di Bandara Supadio Pontianak mencapai puncaknya pada 2018.

aat itu, kedatangan penerbangan dari luar negeri mencapai 1225 unit pesawat dengan total 113.026 penumpang.

Sementara ada 260 kg barang, 871.935 bagasi dan 69 pos/paket.

Adapun jumlah keberangkatan penerbangan keluar negeri, menurut data BPS tercatat 1244 pesawat dengan 118.140 penumpang, 2.101 barang, 566.003 bagasi dan 100 pos/paket.

Pemprov Kalbar dan Legislator RI Kompak Usul Pengaktifan Kembali Rute Penerbangan Pontianak Kuching

Jumlah kedatangan pesawat dari luar negeri menurun pada 2019.

Total ada 1.100 pesawat yang datang dengan 109.388 penumpang, 2.976 barang, 822.177 bagasi.

Penurunan semakin tajam memasuki 2020, saat penerbangan akhirnya dihentikan sekitar bulan Maret.

Di mana hanya ada 225 pesawat yang datang, dengan 20.328 penumpang, 77 kg barang dan 168.955 bagasi.

Setelah itu, penerbangan internasional di Bandara Supadio tak ada lagi hingga saat ini.

Pihak Kementerian Perhubungan saat dikonfirmasi menyatakan, saat ini sedang dilakukan pembahasan antar Kementerian/Lembaga terkait penetapan bandara internasional setelah diterbitkannya SE Satgas Covid-19 Nomor 1 tahun 2023.

Khusus Bandara Supadio Pontianak, memang belum ditetapkan sebagai entry point penerbangan internasional, sehingga belum bisa dilaksanakan penerbangan internasional kembali.

Lion Air: Rute Potensial

Distrik Manager Lion Air Group Pontianak, Bire menyambut baik upaya Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Indonesia terkait re-aktivasi penerbangan Pontianak-Kuching dan optimalisasi fungsi bandara Supadio sebagai Entry Point Bandara Internasional.

Meskipun hingga saat ini respon Kemenhub Indonesia masih belum sesuai harapan.

Bire mengaku pembukaan entre point merupakan salah satu harapan besarnya mengingat penerbangan Pontianak - Kuching sangat potensial.

"Mendorong, tapi entry point kan belum dibuka. Jadi Lion Air belum bisa membuka penerbangan rute Pontianak- Kuching tersebut. Kalau secara potensial, Kuching sangat potensial untuk diterbangi," ujar Bire Jumat 7 Juli 2023.

Gubernur Kalbar Sutarmidji Minta Kemenhub Hidupkan Kembali Penerbangan dari Kuching ke Pontianak

Lantaran belum dibukanya entre point, Bire mengaku pihaknya berkeinginan membuka rute Pontianak-Kuala Lumpur.

Kuching sebagai negara tetangga dengan jarak sekitar 7 jam menggunakan jalur darat kata Bire memiliki potensi terutama dari sisi pariwisata dan kesehatan.

"Pariwisata dan kesehatan pastinya karena banyak yang butuh sampai di kuching sesegera mungkin, untuk ke rumah sakit yang dituju," ungkapnya.

Ditanya apakah Lion akan menerbangi rute tersebut, ia mengiyakan dan berharap entre point segera dibuka.

"Pasti lah itu udah wacana kita, Tiap meeting pasti bahas itu," ujarnya.

Selain pergi ke Kuching, Pontianak juga bisa menjadi destinasi wisatawan karena dalam perkembangannya, Pontianak kata Bire menjadi pusat perdagangan dan bisnis di Kalbar.

Untuk tujuan wisata, Pontianak memiliki sejarah panjang dan kaya, sehingga kota ini menonjolkan banyak warisan sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi, seperti Museum Negeri Pontianak, Istana Kadriah dan Tugu Khatulistiwa.

Pontianak sangat terkenal keindahan alamnya, seperti Taman Wisata Kapuas, Sungai Kapuas dan landmark Pulau Kalimantan.

Pontianak juga populer karena kuliner khasnya, seperti mi kuah, asam pedas, pengkang, Choi pan, kopi dan bubur pedas.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved