Khazanah Islam

Kenapa Hari Tasyrik Idul Adha Dilarang Puasa, Alasannya ?

Mulai dari puasa Dzulhijjah pada 1-7 dilanjutkan puasa Tasu'a tanggal 8 Dzulhijjah dan tanggal 9 Dzulhijjah puasa Asyura.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Dok. File Tribunpontianak
Anak-anak berdoa bersama. Hari Tasyrik dianjurkan memperbanyak dzikir yaitu pada tanggal 11-13 Dzulhijjah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Memasuki bulan Dzulhijjah kemarin, seluruh Umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah puasa sunnah.

Mulai dari puasa Dzulhijjah pada 1-7 dilanjutkan puasa Tasu'a tanggal 8 Dzulhijjah dan tanggal 9 Dzulhijjah puasa Asyura.

Hingga pada lebaran tanggal 10 dan hari Tasyrik tanggal 11-13 dilarang dilarang puasa.

Larangan puasa ini sendiri sudah menjadi aturan yang mengikatkan sehingga haram hukumnya bagi yang berpuasa di hari Idul Adha dan Hari Tasyrik tersebut.

Ternyata ada sejumlah alasan kenapa Hari Tasyrik Umat Islam dilarang untuk berpuasa.

Baca juga: Apakah Besok Boleh Puasa Senin Kamis ? Kapan Batas Terakhir Hari Tasyrik Idul Adha 2023 ?

Hari Tasyrik memiliki makna sendiri sehingga dilarang puasa sebagai berikut :

- Hari Tasyrik diyakini sebagai hari makan dan minum pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

- Disebut Hari Tasyrik karena masih dalam suasana pemotongan hewan kurban.

- Masih satu rangkaian Idul Adha dan selama hari Tasyrik, takbir akan tetap berkumandang.

Larangan puasa juga tercantum dalam kitab Mausu'ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah, 320:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِنْدَ اللُّغَوِيِّينَ وَالْفُقَهَاءِ ثَلاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ ، قِيلَ : سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لأَنَّ لُحُومَ الأَضَاحِيِّ تُشَرَّقُ فِيهَا ، أَيْ تُقَدَّدُ فِي الشَّمْسِ

Artinya:

Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah hari kurban Hari Raya Idul Adha. Dinamakan tasyrik karena daging-daging kurban didendeng dipanaskan di bawah terik matahari pada hari-hari itu.

Baca juga: Doa Hari Tasyrik Selepas Idul Adha , Amalan Ringan Berpahala Besar yang Kerap Dilupakan Umat Muslim

Dalam riwayat lain juga disebutkan:

عَنْ عَائِشَةَ وَعَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya:

Diriwayatkan dari Aisyah, dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan di hari Tasyrik untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan [hadyu]. (HR Bukhari)

Sebaliknya di Hari Tasyrik itu Umat Islam dianjurkan memperbanyak Dzikir sebagai hadir riwayat Imam Muslim.

Penjelasan bahwa Tasyrik sebagai hari dilarangnya umat Islam melaksanakan puasa dan dianjurkannya memperbanyak zikir diriwayatkan Imam Muslim dalam hadis berikut:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ

Artinya: "Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, 'Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,'" (HR Muslim).

Alasan mengapa umat Islam dilarang berpuasa di hari Tasyrik karena pada hari tersebut umat Islam masih menyembelih hewan kurban dan mempersiapkan segala sesuatunya.

Cek berita dan artikel lain seputar khazanah Islam klik di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved