Hendak Antar Daging Kurban, Warga Sintang Temukan Penjaga Sarang Burung Walet Meninggal Dunia

Diperkirakan, korban meninggal 4 hari sebelum ditemukan oleh warga saat mengantar daging kurban ke pondok tempatnya tinggal.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Tim Inafis Polres Sintang bersama anggota Koramil dibantu warga mengevakuasi jasad Amin yang ditemukan meninggal pondok dekat sarang walet. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Warga Gang Sehat, Kelurahan Mengkurai, Sintang, Kalimantan Barat, digegerkan dengan temuan jasad seorang laki-laki di pondok dekat sarang walet pada Kamis, 29 Juni 2023.

Identitas jasad yang ditemukan warga tersebut bernama Amin, berusia 68 tahun. Jasadnya ditemukan dalam kondisi sudah mulai membusuk.

Diperkirakan, korban meninggal 4 hari sebelum ditemukan oleh warga saat mengantar daging kurban ke pondok tempatnya tinggal.

Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian melalui Kapolsek Sintang Kota Iptu Sugiyono mengatakan jasad Amin ditemukan warga yang mengangar daging kurban ke pondok sarang walet sekitar pukul 11.00 wib.

"Ada warga yang melaporkan ke polsek Kalau di Gang sehat, Kelurahan Mengkurai ditemukan jenazah seorang laki-laki di pondok dekat sarang walet sudah meninggal. Kemudian kami bersama tim inafis polres Sintang mendatangi TKP. Kemudian mengevakuasi jenazah," ujar Sugiyono.

Baca juga: Jumlah Hewan Kurban di Kabupaten Sintang Capai 320 Ekor

Jasad Amin ditemukan terbaring di lantai, tak mengenakan baju. Jendela dalam posisi terbuka.

"Diperkirakan 3 sampai 4 hati meninggal baru ditemukan oleh warga setempat yang saat itu hendak memberikan daging kurban ternyata warga terkejut menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Sugiyono.

Menurut Sugiyono,korban merupakan penjaga sarang walet yang berada di Gang Sehat Kelurahan Mengkurai.

Korban berjaga di rumah jaga tersebut seorang diri dan lokasi rumah jaga tersebut jauh dari pemukiman warga sekitar.

Berdasarkan keterangan keluarga korban bahwa Amin mempunyai riwayat penyakit Magh dan paru - paru, sudah beberapa kali bolak balik berobat di Rumah Sakit.

"Korban terakhir terlihat pada hari minggu masih belanja. Hasil identifikasi tidak ada ditemukan tanda kekerasan. Analisa kami korban meninggal, karena mengidap penyakit. Tinggal sendiri di pondok sehingga saat kambuh tidak mendapatkan tindakan medis. Posisi jenazah sudah kami serahkan ke pihak keluarga kemudian dan sudah dibawa ke Sungai ayak, sekadau," jelas Sugiyono. (*)

IJS Bersama PT BHA Salurkan Bantuan untuk Panti Asuhan Yatim Piatu Mujahidin Sintang

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved