Kunci Jawaban

Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Kunci Jawaban Lembar Aktivitas 9 Cerita Rakyat Halaman 28

Inilah pembahasan soal dan kunci jawaban IPS Kelas 7 SMP / MTs lembar aktivitas 9 halaman 28 dari buku kurikulum merdeka...

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Buku Kurikulum Merdeka
Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka - Kunci Jawaban Lembar Aktivitas 9 Cerita Rakyat Halaman 28. 

Melihat kecantikan anak gadis itu, warga desa menjadi sangat terpesona utamanya para pemuda desa yang bahkan beberapa ada yang mengikuti si gadis berjalan di belakangnya. Namun ketika orang – orang melihat ibu yang berjalan di belakang si gadis, keadaannya justru kontras.

Seorang pemuda kemudian ada yang mendekati si gadis dan bertanya kepadanya “Hai gadis cantik, apakah yang berjalan di belakang itu ibumu?”

Namun si gadis menjawab “bukan, dia bukan ibuku. Dia adalah pembantuku!”

Setiap kali ada orang yang bertanya tentang si ibu, si gadis selalu menjawab bahwa si ibu adalah pembantunya. Bahkan beberapa kali ia menyebut si ibu adalah budak.

Awalnya si ibu berusaha menahan diri dan bersabar mendengar setiap jawaban yang keluar dari mulut puterinya yang durhaka itu. Namun setelah berulang kali ditanya orang dan mendengar jawaban yang sama, si ibu akhirnya berdoa.

“Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan semua hinaan dari puteri hamba. Begitu teganya puteri kandung hamba memperlakukan hamba sedemikian rupa. Ya, Tuhan hukumlah anak durhaka ini. Tolong, hukumlah dia!”

Atas kuasa Tuhan, gadis durhaka tersebut perlahan – lahan berubah menjadi batu mulai dari kaki sampai ke badan. Ketika perubahan sudah mencapai setengah badan, ia meminta ampun kepada ibunya.

“Ibu, ampunilah saya. Ampunilah aku yang durhaka selama ini. Tolong ibu, ampuni anakmu ini ibu!”

Anak gadis itu terus meratap dan menangis, hanya saja semua sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur hingga akhirnya seluruh tubuh sang gadis durhaka pun berubah seluruhnya menjadi batu.

Soal IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Semester 1, Kunci Jawaban Lembar Aktivitas 6 Halaman 20

b. Cerita Rakyat Kisah Datu Diyang dari Kalimantan Selatan

Cerita Rakyat Kisah Datu Diyang ditulis oleh Siti Akbari berasal dari Kalimantan Selatan. Cerita ini mengisahkan seorang wanita yang bernama Diyang.

Sehari hari, ia membantu ibunya mengikat dedaunan untuk dijual dan menyiram bunga. Banyak orang mengagumi kebaikan Diyang, dan Diyang pun dipersunting oleh seorang pemuda.

Setelah sekian lama berumah tangga, Diyang pun belum dikaruniai keturunan. Suatu hari, Diyang mengalami kejadian ajaib. Seorang wanita tua mendatangi Diyang dan mengajarkan bagaimana membantu persalinan. Sejak saat itu, ia terkenal sebagai dukun beranak dengan sebutan Datu Diyang. Persaingan antara dukun beranak pun kerap terjadi.

Akan tetapi, Diyang berusaha untuk menjaga hubungan baik karena tujuannya adalah untuk membantu proses persalinan. Ia tidak ingin sebagai sesama profesi penolong orang lain, malah jadi pemicu permusuhan. Diyang memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu upaya untuk menjaga hubungan yang baik. Tidak berapa lama melakoni pekerjaannya sebagai dukun beranak kampung, ia pun dianugerahi seorang anak.

2. Nilai-nilai moral yang terkandung diantaranya:

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved