Waspada Rabies
Petugas Vaksinator Rabies di Sintang Lalui Medan Berat, Ada yang Tergigit Anjing Hingga Perahu Karam
"Vaksinator kami di lapangan mereka luar biasa membantu melakukan pengendalian dan pencegahan hewan penular rabies. Mereka bekerja tanpa lelah walaupu
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Tenaga Vaksinator harus melewati medan sangat berat untuk menjangkau sejumlah desa dan kecamatan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan penular rabies di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Sejak Pemkab Sintang menetapkan KLB Rabies pada 11 Mei, petugas vaksinator bekerja keras melakukan vaksinasi ke desa-desa di beberapa kecamatan yang berpotensi penularan tinggi sejak ditemukan adanya kasus gigitan.
"Vaksinator kami di lapangan mereka luar biasa membantu melakukan pengendalian dan pencegahan hewan penular rabies. Mereka bekerja tanpa lelah walaupun malam mereka tetap melakukan tugas," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Eka Dahliana, Senin 19 Juni 2023.
Medan yang dilalui para vaksinator menuju ke lokasi vaksinasi sangat berat.
Masih banyaknya infrastruktur jalan rusak menyebabkan banyak hambatan.
Belum lagi menuju ke desa lokasi khusus vaksinasi.
Tak hanya lewat darat, Tenaga vaksinasi juga harus lewati Sungai.
• Kasus Gigitan HPR Capai 363 Kasus di Sintang, Stok Vaksin Menipis, Hanya Cukup 2 Hari
"Dengan medan yang begitu berat dan fasilitas kendaraan yang tidak memadai untuk ke lapangan. Ada juga kendala di lapangan saat mereka pulang perahu mereka bocor, karam. Mereka tercebut di Sungai," ungkap Eka.
Selain melalui medan berat, petugas vaksinator juga ada yang sempat digigit anjing. Kondisinya sehat dan sudah kembali bertugas di lapangan. Sebab, sebelum mereka turun, sudah diberikan VAR.
"Alhamdulillah sehat, karena sebelum terjun kelapangan petugas sudah di VAR untuk antisipasi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Nandung menjelaskan bahwa pihaknya memiliki 28 orang tenaga vaksinator yang siap melakukan tugasnya. hanya saja kendala adalah kekurangan kendaraan operasional, biaya dan stok vaksin.
"Karena kondisi geografis di pedalaman sangat sulit. Soal vaksin, kami sudah sampaikan kebutuhan kita kepada Pemprov Kalbar, tetatapi mereka belum bisa membagikan karena stok mereka juga tipis. Di pemerintah pusat juga stoknya tipis, perusahaan yang memproduksi vaksin rabies juga tidak banyak dan bahan baku vaksin ini impor," kata Martin.
Wakil Bupati Sintang, Melkianus sangat berterima kasih kepada para vaksinator yang sudah bekerja keras dengan kendaraan dan biaya terbatas.
Bahkan saat melakukan tugas di Desa Wana Bakti Ketungau Tengah, ada petugas vaksinator yang terkena gigitan anjing ketika akan melakukan vaksinasi.
"Kita akan pertimbangkan untuk melakukan tindakan tegas berupa pemusnahan atau eksekusi terhadap anjing yang tidak di vaksin dan berkeliaran. Dengan dasar aturan yang jelas dan tentu melibatkan tokoh dan dewan adat," kata Melki.
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Catat Lima Kasus Kematian Akibat Rabies di 2025 Ini |
![]() |
---|
Kapuas Hulu Waspada Anjing Rabies, Ini Langkah Pemda |
![]() |
---|
Harysinto Linoh Dukung Kader Siaga Rabies Dibentuk di Semua Desa se-Sintang |
![]() |
---|
Dispertabun Sintang Resmi Bentuk Kader Siaga Rabies |
![]() |
---|
Status KLB Rabies di Sintang Belum Dicabut, Vaksinasi Digencarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.