Layani Ekspor 1,3 Juta Ton Sejak 2020, Midji Minta Terminal Kijing Dukung Bisnis Minyak Sawit Kalbar
Sutarmidji menerangkan bahwa core bussiness Kalbar dengan jumlah 7 juta ton adalah CPO.
Lalu, curah kering pada tahun 2023 berjumlah 41.117 ton, pada tahun 2022 berjumlah 23.200 ton, dan pada 2021 berjumlah 33.403 ton.
Kemudian, untuk General Cargo pada tahun 2023 berjumlah 57.257 ton, pada tahun 2022 berjumlah 17.346 ton dan tahun 2022 berjumlah 6.735 ton.
"Sebelumnya, untuk ekspor CPO ini ke Medan atau Belawan saat ini sudah mulai di Terminal Kijing, bahkan Terminal Kijing sudah memakan pasar di Palembang dan Jambi. Artinya dengan adanya Kijing dapat menjadi HAP untuk curah cair," ungkap General Manager PT Pelindo Regional 2 Hambar Wiyadi.
• GAPKI Kalbar Sebut Pelabuhan Kijing Akan Berikan Kemudahan Komoditas Ekspor Kalbar
Saat ini, dikatakan Hambar Wiyadi, juga telah ada sejumlah perusahaan yang tertarik untuk bekerja sama di Terminal Kijing.
Di antaranya Wilmar, Indo-Pasifik dan Apikal.
Selain itu ada perusahaan multinasional yang tertarik untuk bekerja sama dengan Terminal Kijing.
Hambar Wiyadi menyampaikan, dengan semakin banyaknya ekspor dari Terminal Kijing tersebut maka semakin banyak pula untuk pendapatan negara.
"Dengan adanya ekspor di Terminal Kijing ini, pajak ekspor masuk ke negara, multiplier effect banyak, putaran di Terminal Kijing saat ini luar biasa, dan saat ini saja dari Pelindo pajak PBB sudah Rp 5 miliar yang kita setor ke daerah, di luar bisnis yang ada di Kijing," terangnya.
Ia mengatakan, pihak Pelindo pun akan terus meningkatkan infrastruktur di Terminal Kijing untuk menjaga proses bisnis di Terminal Kijing.
Ia lalu menjelaskan, Terminal Kijing didesain untuk memiliki terminal peti kemas, terminal curah kering, terminal curah cair, dan terminal multipurpose dengan pembangunan secara bertahap.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB DPRD Mempawah Subandio menilai dengan telah beroperasinya Terminal Kijing yang berada di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, belum terlalu dirasa manfaat besarnya bagi masyarakat.
"Kalau kita melihat dengan telah beroperasinya Pelabuhan Pontianak Terminal Kijing di Mempawah, belum terlalu besar manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat kita terutama masyarakat sekitar pelabuhan," ujar Subandio.
Seharusnya kata Subandio, dengan beroperasinya pelabuhan berskala internasional dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Yang kita lihat saat ini dampaknya belum terlalu dirasakan, seperti tenaga kerja. Padahal yang kita ketahui sudah banyak sekali kapal-kapal yang bersandar, dalam artian kan sudah ada aktivitas," terang Subandio.
Oleh sebab itu, Subandio berharap pemerintah daerah dan pihak terkait harus bisa mengambil terobosan, agar dengan beroperasinya pelabuhan berskala internasional dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat.
Jelang Penerbangan Internasional, CIQ di Bandara Supadio Pontianak Sudah Siap |
![]() |
---|
Pordezon Zona II di Sungai Kunyit Resmi Bergulir, Wabup Mempawah Dorong Lahirnya Atlet Voli Muda |
![]() |
---|
Wakil Bupati Heroaldi Ajak Kolaborasi Jaga Identitas Budaya Sambas di Tanah Perantauan |
![]() |
---|
Polantas Polres Melawi Berikan Bantuan Sembako kepada Warga di Pesisir Nanga Pinoh |
![]() |
---|
Rotasi 11 Perwira di Polres Kubu Raya, Kapolres Tegaskan Jabatan Adalah Amanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.