Khazanah Islam

Tata Cara dan Bacaan Saat Menyembelih Hewan Kurban untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Penyembelihan hewan kurban adalah bagian integral dari ibadah Idul Adha dan merupakan pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS

Editor: Hamdan Darsani
Abdul MAJEED / AFP
Prosesi kurban di Pakistan di Idul Adha. Berikut Ini Bacaan saat menyembelih hewan kurban untuk diri sendiri dan untuk orang lain. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hewan Kurban dan Idul Adha memiliki hubungan yang erat dalam konteks ibadah Islam.

Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban, adalah salah satu perayaan utama dalam agama Islam yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Idul Adha memiliki banyak makna dan simbolisme, tetapi salah satu elemen yang paling mencolok adalah penyembelihan hewan kurban.

Penyembelihan hewan kurban adalah bagian integral dari ibadah Idul Adha dan merupakan pengingat akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang siap untuk mengorbankan putranya Ismail AS atas perintah Allah SWT, namun kemudian digantikan dengan seekor domba.

Dalam pelaksanaannya, umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha.

Khutbah Idul Adha 2023, Inilah Contoh Teks untuk Sholat Ied Hari Raya Kurban Lebaran Haji 1444 H

Hewan kurban yang paling umum digunakan adalah domba, tetapi juga dapat berupa sapi, kambing, atau unta, tergantung pada budaya dan tradisi setempat.

Hewan kurban harus memenuhi syarat tertentu, seperti berusia minimal dua tahun untuk Domba dan Kambing, dan empat tahun untuk sapi.

Penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan mengikuti tata cara yang ditentukan, termasuk menyebut nama Allah SWT.

Bacaan yang disunnahkan saat menyembelih kurban adalah

بسم الله ، والله أكبر ، اللهم هذا منك ولك ، هذا عني اللهم تقبل من فلان وآل فلان

Bismillah walloohuakbar, allahumma haadza Minka wa laka, hadza ‘annii

Allahumma taqobbal min (sebutkan nama) wa aali (sebutkan nama pengkurban).

“Dengan menyebut nama Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari Engkau dan untuk Engkau. Dan ini ibadah kurbanku. Ya Allah terimalah kurban ini dari… dan keluarga….”

Bacaan di atas diucapkan jika yang menyembelih adalah si pengkurban sendiri. Jika yang menyembelih orang lain atau seorang mengkurbankan orang lain, maka kata yang bercetak tebal:

– ‘annii diganti ‘an.…(sebutkan nama pengkurban)

Bagaimana Cara Menunaikan Puasa Tarwiyah dan Arafah? Bolehkan Berniat Ketika Siang Hari 8 Dzulhijjah

Misal yang berkurban adalah Pak Prasetyo dan beliau menyembelih sendiri, maka doanya:

Bismillah walloohuakbar, allahumma haadza Minka wa laka, hadza ‘an Prasetyo. Allahumma taqobbal min Prasetyo wa aali Prasetyo.

Jika Pak Prasetyo menyembelihkan kurban atau mengkurbankan orang lain, misalnya Pak Slamet, maka doanya:

Bismillah walloohuakbar, allahumma haadza Minka wa laka, hadza ‘an Slamet. Allahumma taqobbal min Slamet wa aali Slamet.

Doa inilah yang dibaca oleh tukang jagal kurban atau yang mewakili sembelihan pengkurban.

Dari semua kalimat doa di atas, terbagi menjadi dua: yang wajib dibaca adalah bismillah saja. Adapun selebihnya, hukumnya sunnah.

Syekh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

والواجب من هذا هو التسمية ، وما زاد على ذلك فهو مستحب وليس بواجب .

Dari doa di atas, yang wajib dibaca adalah bacaan basmalah. Adapun bacaan selebihnya, hukumnya dianjurkan, bukan wajib. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved