Balap Liar Kembali Marak, Wawako Bahasan Nilai Mental Anak Muda yang Cenderung Ingin Keren-kerenan
"Sebenarnya pemerintah melalui aparat kepolisian dan penegak hukum yang lain, forkompinda di Kota Pontianak terus berupaya menertibkan mereka," ujarny
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akhir-akhir ini balap liar di Kota Pontianak kembali marak.
Pada Minggu, 28 Mei 2023 dinihari diduga para pelaku balap liar beraksi di Jl Ahmad Yani Pontianak, bahkan hingga terjadi insiden kecelakaan.
Wakil Walikota Pontianak, Bahasan mengaku jika sebenarnya selama ini pihaknya telah berupaya melakukan penertiban terhadap para pelaku balap liar.
Hanya saja, karena keterbatasan yang ada para pelaku balap liar tidak pernah benar-benar bisa ditertibkan, sehingga terkesan seperti kucing-kucingan.
"Sebenarnya pemerintah melalui aparat kepolisian dan penegak hukum yang lain, forkompinda di Kota Pontianak terus berupaya menertibkan mereka," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Pontianak di Pondok Pesantren Walisongo. Minggu, 28 Mei 2023.
"Cuman ya karena keterbatasan yang ada sehingga seolah-olah kami ini main kucing-kucingan," sambungnya.
• Musim Pancaroba dan Cegah DBD, Wawako Bahasan Minta Masyarakat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Bahasan pun berharap seluruh pemangku kepentingan yang terkait di Kota Pontianak dapat bahu membahu menangani permasalahan balap liar ini.
"Bagaimana balap liar yang notabene sangat membahayakan dan menjadi kerawanan kita bersama ini menjadi terminimalisir," imbuhnya.
"Bahkan kalau perlu kita nanti akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, dengan TNI, Polri, agar balap liat ini tidak ada atau tidak terjadi lagi di Kota Pontianak," tandasnya.
Lebih lanjut, Bahasan menilai persoalan ini adalah tentang mental dan pemahaman generasi muda yang memiliki kecenderungan untuk melakukan keren-kerenan dan melampiaskannya kepada balap liar.
Sehingga sangat diperlukan dorongan dan dukungan seluruh stakeholder terkait, terutama dalam hal ini adalah keluarga dan lingkungan pendidikan, untuk memberikan edukasi kepada para anak agar tidak melakukan balap liar.
"Sebenarnya kalau persolan kendala, ini pemahaman, pemahaman dari para generasi muda yang notabene cenderung untuk melakukan keren-kerenan seperti itu, nah ini mental sebenarnya," pungkasnya.
"Makanya kami berharap kepada seluruh stakeholder yang ada ini, untuk bagaimana memberikan edukasi, sosialisasi, pemahaman."
"Bahkan pelarangan yang dimulai dari sejak didalam keluarga, di dalam dinas pendidikan, dan di organisasi-organisasi yang lain untuk bersama-sama mengedukasi mensosialisasikan agar tidak ada balap liar," tegasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Polsek Ngabang Sediakan 2 Ton Beras SPHP Lewat Gerakan Pangan Murah untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Meriah! Pordezon Zona II Mempawah Diikuti 45 Tim, Total Hadiah Rp20 Juta Menanti |
![]() |
---|
Peringati HAORNAS ke-42, Wakil Bupati Sintang Ajak Masyarakat Budayakan Olahraga |
![]() |
---|
JKC Seri - XI Gelar Undian Tim, Turnamen Futsal Bergengsi di Ketapang Segera Dimulai |
![]() |
---|
Kanit Bintibsos Sat Binmas Polresta Pontianak Jadi Pembina Upacara di SMKN 1 Pontianak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.