SDN 09 Jelimpo Kembali Terendam Banjir, Kepsek Harap Ada Perhatian dari Pemkab Landak

Pihak sekolah harap ada perhatian pemerintah, khususnya bagi bangunan perpustakaan, yang paling rawan terdampak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
SDN 09 Jelimpo di Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat yang terdampak banjir, Rabu 24 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - SDN 09 Jelimpo, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, kembali terendam banjir sejak Rabu 24 Mei 2023 pagi.

Pihak sekolah harap ada perhatian pemerintah, khususnya bagi bangunan perpustakaan, yang paling rawan terdampak.

SDN 09 Jelimpo diketahui berada di dataran rendah di Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.

Karena berada di dataran rendah, sekolah dasar itupun acap kali terendam banjir saat Sungai Rentawan meluap.

Kepala Sekolah SDN 09 Jelimpo, Mariana Nineng, menuturkan di tahun 2023 saja, sekolah tersebut sudah dua kali terendam banjir.

Kecamatan Jelimpo Dilanda Banjir Usai Sungai Rentawan Meluap

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Dusun di Kecamatan Balai Sanggau Terendam Banjir

Bahkan beberapa kali terakhir banjir juga merendam perpustakaan sekolah.

"Mulai dari tadi malam sudah hujan deras, pagi tadi saya lihat halaman sekolah dan perpustakaan sudah terendam. Ketinggian air sekitar 1-2 meter. Kalau dari tangga sekolah tinggal 10 cm lagi," jelas Mariana Nineng.

Diketahui banjir kali ini juga merendam bangunan perpustakaan sekolah, untungnya buku-buku yang ada di perpustakaan belum terendam air karena disimpan dalam lemari yang cukup tinggi.

Pihak sekolah diketahui telah mengantisipasi banjir dengan membuat meja setinggi 1 meter dari lantai bangunan, untuk menyimpan buku-buku dan alat-alat elektronik sekolah.

Hal itu dilakukan karena perpustakaan menjadi bangunan yang paling sering terdampak banjir.

"Saya sebagai kepala sekolah berharap kepada pemerintah dan pihak manapun tolong diperhatikan kondisi seperti ini, apalagi perpustakaan yang cukup rendah. Sekolah kemarin sempat kena banjir 2-3 centimeter, kalau mau dibangun, saya sangat berharap buatlah tempat yang aman untuk menyimpan buku-buku dan alat-alat elektronik," harapnya.

Akibat banjir tersebut, sebanyak 194 siswa SDN 09 Jelimpo dari kelas 1-6, terpaksa harus belajar masing-masing di rumah.

Sementara para guru hanya dapat memberikan tugas melalui grup kelas. Kondisi tersebut diakui Mariana Nineng selalu terjadi setiap banjir melanda lingkungan sekolah.

"Biasanya banjir hanya berlangsung satu hari, satu malam, tapi cukup sering. Jadi kalau banjir, anak-anak diberikan tugas oleh guru melalui grup kelas. Sekarang airnya sudah mulai surut," pungkas Mariana.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved