RSUD SSMA Diakreditasi, Pemkot Pontianak Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Ia menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berkomitmen dalam memberikan akses kesehatan bagi siapapun.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan memimpin pertemuan akreditasi RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) yang dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melalui zoom meeting di Ruang Pontive Center, Selasa 23 Mei 2023.
Ia menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berkomitmen dalam memberikan akses kesehatan bagi siapapun, tanpa melihat latar belakang sosial, ekonomi maupun identitas pribadi.
Namun untuk mewujudkannya, dirinya meminta perangkat daerah, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, agar bahu-membahu membenahi keluhan warga.
"Pemkot Pontianak selalu berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan kesehatan. Dengan mendorong kualitas rumah sakit," ungkapnya
Hal itu sejalan dengan yang tercantum dalam visi misi Kota Pontianak yakni ‘Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Cerdas dan Bermartabat’.
• Ada 29 Kasus DBD di Kota Pontianak Sejak 1 Januari 2023, Masyarakat Diminta Waspada
Bahasan ingin, RSUD SSMA yang berlokasi di Jalan Kom Yos Sudarso itu menjadi pusat pengobatan masyarakat Kota Pontianak.
Melalui akreditasi ini diharapkan menghasilkan rumusan kerja yang baik, sehingga kekurangan yang mungkin masih terjadi hari ini dapat segera teratasi.
“Akreditasi ini sangat penting bagi kami untuk evaluasi bersama. Bahkan mungkin menjadi kolaborasi antara RSUD SSMA dengan pihak komisi (KARS). Sampaikan saja yang memang perlu disampaikan,” ucap Bahasan.
Pelayanan merupakan hal krusial bagi Bahasan, terutama menyangkut kesehatan. Baginya, orang sakit akan bertambah sakit jika dilayani dengan angkuh dan amarah.
Untuk itu, ia selalu mengingatkan nakes untuk memberikan pelayanan dengan kasih sayang.
“Kami mohon pula, sembari diusahakan, supaya semua masyarakat mendaftarkan kepesertaan di BPJS Kesehatan. Dan jangan pandang bulu melayani, apakah pasien umum atau BPJS,” pesannya.
• Dukung Kreativitas Remaja di Pontianak & Sambas , PLN Salurkan Bantuan Sarana Studio Multimedia
Menurutnya, membangun manusia harus dari bawah. Dirinya menilai, memulai kesehatan manusia harus dilakukan sejak bayi.
Pengentasan stunting menjadi program prioritas pihaknya. Data menyebut, di tahun 2023 angka stunting Kota Pontianak adalah 19,7 persen. Turun dari tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen.
Melandainya angka stunting juga bukan tanpa sebab. Melainkan karena bahu-membahu dan sinergitas antara pihak pemerintah dan masyarakat.
Mengacu target penurunan stunting nasional pada tahun 2024 yaitu 14 persen, berarti Pontianak harus menekan lima persen lagi.
Bahasan
Kota Pontianak
RSUD
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
SSMA
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KARS
Dinas Kesehatan
2024
stunting
PKKMB 2025 UPGRI Pontianak, Edi Kamtono Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan |
![]() |
---|
Libatkan Dokter Spesialis, Dinkes Sambas Gelar Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil |
![]() |
---|
Manfaat Program MBG, Siswa SMKN 5 Pontianak Sebut Menunya Enak dan Bisa Nabung Uang Jajan |
![]() |
---|
Herlina Sampaikan Tantangan RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau ke Pertemuan Advokasi Lintas Sektor |
![]() |
---|
Saprahan Sudah Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Wawako Pontianak: Ini Kebanggaan Kita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.