Khazanah Islam

Jangan Ditingalkan! Bacaan Latin Dzikir Pagi Memantik Datangnya Rezeki Allah SWT

Rezeki merupakan pemberian dari Allah SWT, dan dengan berusaha yang baik dan berzikir kepada-Nya, kita memohon dan berharap atas keberkahan

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Berikut bacaan dzikir ringkas dan pendek pagi hari pemantik datang rezeki Allah SWT. Semoga Memberikan Manfaat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berusaha, berdoa dan berdzikir merupakan cara yang dianjurkan dalam Islam untuk mendapatkan berkah dan pelancaran rezeki dari Allah SWT.

Umat Islam dianjurkan berdoa dan berdzikir sebelum mulai beraktivitas di pagi hari.

Selain melakukan dzikir, penting juga untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.

Rezeki merupakan pemberian dari Allah SWT, dan dengan berusaha yang baik dan berzikir kepada-Nya, kita memohon dan berharap atas keberkahan dan pelancaran rezeki-Nya.

Namun, perlu diingat bahwa rezeki yang diperoleh bukanlah semata-mata berupa materi atau kekayaan.

Apa Dalil Anjuran Berkurban di Hari Raya Idul Adha Lebaran Haji? Ini Peringatan Tegas Rasulullah SAW

Rezeki juga mencakup kesehatan, kebahagiaan, peningkatan ilmu dan kebijaksanaan, serta berkah dalam segala aspek kehidupan.

Oleh karena itu, dalam berzikir dan memohon rezeki, perhatikan juga aspek spiritual dan kebaikan yang lebih luas dalam kehidupan ini.

Dzikir Pagi Pemantik rejeki

Teks Latin : Subhanallah walhamdulillah wa Laailaha illah Allahu akbar

Arti : Mahasuci Allah, segala Puji Bagi Allah, Tiada Tuhan Selain Allah dan Allah yang Maha Besar

Satu hal yang menjadi catatan lagi adalah, saat pagi hari usai subuh sebaiknya hindari untuk tidur lagi.

Tidur usai subuh bisa adi menjadi tertutupnya pintu rezeki yang sejatinya sudah terbuka lebar-lebar.

Berikut Ini Adab Saat Berdzikir

1. Tidak mengerjakan zikir-zikir yang sunnah sedangkan amalan yang wajib belum dikerjakan

Adapun amalan yang wajib adalah seperti menuntut ilmu, menunaikan qadha shalat ketika punya utang shalat, dan sebagainya.

Rukun ini penting kita perhatikan karena seringkali kita melakukan amalan sunnah, apa pun itu selain membaca dzikir, padahal amalan wajib kita tinggalkan.

Kita sibuk mendalami aliran tarekat tapi perkara fardhu seperti shalat serta rukun dan syaratnya kita sepelekan.

2. Jangan mengubah lafaz-lafaz dzikir atau mengganti huruf

Bacalah zikir sesuai dengan panjang pendeknya. Meskipun, sebenarnya bacaan sesuai dengan kaidah tajwid hanya diwajibkan ketika membaca Al-Qur’an.

Sedangkan ketika berbicara bahasa Arab, membaca doa, dan syair, pelaksanaan aturan demikian tidak wajib.

Namun, memperhatikan panjang-pendek, lafaz, dan huruf-hurufnya, merupakan sebuah ikhtiar seseorang dalam menjaga adab saat berdzikir, apalagi bila lafaz zikir atau doa itu memang bersumber dari Al-Qur’an.

Bolehkah Berkurban tapi Tidak Menyaksikan Pemotongannya ? Simak Hukumnya di Ulasan Berikut

3. Mengetahui makna dan arti doa yang dibaca

Dengan mengetahui makna doa yang kita baca kita akan lebih menghayati dan meresapi doa tersebut. Sehingga bukan hanya lisan saja yang bekerja, akan tetapi hati pun turut membantu.

4. Makan makanan yang halal

Hal tersebut dikuatkan dengan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kitab Shahîh Muslim:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا،ً وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحاً إني بما تعملون عليم. وقال: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ. ثم ذكر الرجل يطيل السفر، أشعث أغبر، يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك

Artinya : Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sungguh Allah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana yang telah diperintahkan kepada para rasul.”

Sebuah hadis menyebutkan:

Nabi bercerita tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu, sambil menengadahkan tangannya ke langit berkata, “Wahai Tuhan, Wahai Tuhan,” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin ia akan dikabulkan permohonannya’” (HR Muslim).

5. Mengkhusyukkan hati dan tadlarru’ (merendahkan diri) saat berdoa atau berzikir

Selanjutnya adalah melaksanakannya dengan mengkhusyukkan hati dan tadlarru’ (merendahkan diri). Sayyid Utsman menafsirkan tadlarru’ di sini sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat al-A’raf ayat 55:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al-A’raf: 55). (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved