Kasus Gigitan Rabies di Sintang Meningkat, Kabidterkes Ajukan Dana BTT untuk Tambah Dosis Vaksin
Dari jumlah yang ada, hanya cukup untuk memvaksin 3000 ekor Anjing. Sementara populasi Anjing di Kabupaten Sintang diperkirakan sekitar 19 ribu ekor.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengungkap masih banyak kekurangan vaksin untuk hewan penular Rabies di Kabupaten Sintang.
Dari jumlah yang ada, hanya cukup untuk memvaksin 3000 ekor Anjing. Sementara populasi Anjing di Kabupaten Sintang diperkirakan sekitar 19 ribu ekor.
"Untuk ketersediaan vaksin masih. Jumlah sementara 3000 dosis. Sementara untuk estimasi populasi anjing kurang lebih 19 ribu," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan, Eka Dahliana, Jumat 19 Mei 2023.
Seperti diketahui, kasus gigitan hewan penular Rabies di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, meningkat.
Data Dinas Kesehatan mencatat, dari Januari sampai dengan Mei 2023, tercatat ada 191 kasus gigitan di antaranya dua warga meninggal dunia.
• Rabies Meningkat di Sintang, 191 Kasus Gigitan 2 Orang Meninggal
• Kasus Rabies Meningkat, Camat Sintang Instruksikan Kades dan Lurah Lakukan Pendataan Sebaran Anjing
Saat ini, pemerintah Kabupaten Sintang sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus Rabies.
"Sementara ini kita sedang mengajukan anggaran BTT untuk menambah anggaran untuk pelaksanaan vaksinasi. Satu dosis satu Anjing. Masih banyak kurangnya. Ini termasuk KLB, kami sedang membuat telaah staf ke bupyi mengajukan dana tanggap darurat, sudah disetuji oleh Bupati tinggal dalam proses," ujar Eka.
Menurut Eka, pihaknya hanya bisa mengajukan vaksin secara bertahap. Hal ini karena minimnya tempat penyimpanan.
"Yang sedang kami ajukan bertahap. 5 ribu dosis. Karena vaksin ini kan tidak terlalu lama bisa disimpan di kulkas karena penampungan kami juga terbatas. Dan riskan juga dalam pengamanan vaksin ini harus ada suhu yang dingin. Tidak mudah untuk disimpan," jelasnya.
Eka menduga, merebaknya kasus gigitan hewan penular Rabies karena maraknya Anjing liar. Sebab, pada pertengahan tahun 2022 lalu, pihaknya sudah melakukan vaksinasi massal terhadap hewan penular Rabies. Seharusnya, vaksin tersebut efektif sampai dengan 1 tahun untuk memutus mata rantai penyebaran Rabies.
"Belum setahun tapi kasus meningkat lagi. Dugaan Anjing liar dan tidak ada pemiliknya. Faktor penyebabnya ini mungkin datangnya anjing dari luar, dari hutan masuk ke kita, bisa dari Kabupaten lain. Tetapi anjing yang ada pemiluknya itu tidak terjadi (kasus gigitan)," ungkap Eka.
Saat ini, petugas bidang peternakan dan kesehatan hewan kembali gencar melakukan vaksinasi ke sejumlah desa dan kecamatan.
"Personel kami cukup. Vaksinasi turun 12 orang, 1 desa 2 orang. Pendataan kami minta bantu kades soal berapa jumlah ekor anjing yang akan divaksin," ujar Eka.
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Dugaan Penyalahgunaan Rekening Uang Pelanggan PDAM Tirta Senentang, Telusuri Kerugian Rp 5 Miliar |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Hujan Deras di Sintang, Landak Bengkayang Cerah Berawan |
![]() |
---|
VIRAL Kantor PDAM Tirta Senentang Sintang Tiba-tiba Digeledah, Ada Apa? |
![]() |
---|
Kejari Sintang Geledah Kantor PDAM Tirta Senentang, Diduga Ada Penyalahgunaan Rekening Pelanggan |
![]() |
---|
Bupati Sintang Imbau Masyarakat Bijak Bermedia Sosial dan Jaga Kondusifitas Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.