Waspada Hacker Ransomware, Sempat Membuat BSI Down Beberapa Hari dan Ancam Sebar Data Nasabah

Sejumlah pihak dan pakar meyakini bahwa serangan siber yang menimpa BSI adalah jenis ransomware.

Kompas.com
Hacker sempat membuat BSI down selama beberapa hari kemarin 

Selain menyebutkan data apa saja yang sudah dicuri, hacker juga mengancam bakal membocorkan data nasabah.

Hacker meminta pihak BSI untuk menghubungi para peretas dalam waktu 72 jam untuk menyelesaikan masalah. Jika tidak, data nasabah yang akan menjadi taruhannya.

“Untuk seluruh nasabah dan mitra perusahaan yang mengalami pencurian data.

Profil Siapa Said Fikriansyah, Pemuda 17 Tahun Asal Cirebon yang Disebut Sebagai Sosok Hacker Bjorka

Jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasi, nasabah, dan mitra perusahaan, mereka akan menghubungi kami dan (data) Anda tidak akan terancam,” ancam sang hacker.

“Jika tidak, kami merekomendasikan Anda untuk berhenti bekerja sama dengan perusahaan ini,” tutup pesan tersebut.

BSI klaim data nasabah aman

Walau pihak BSI menemukan sistemnya mengalami serangan siber, Direktur BSI Herry Gunardi mengeklaim seluruh data dan dana nasabah tetap aman.

Perseroan disebut tengah melakukan mitigasi atas segala kemungkinan untuk memastikan keamanan data nasabah.

“Kami sebagai pengelola keuangan nasabah sudah tentu memastikan kepada nasabah dan stakeholder bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi baik dan aman di BSI,” jelas Hery dalam konferensi di Wisma Mandiri Thamrin, Jakarta pada Kamis 11 Mei 2023.

Perseroan tengah melakukan evaluasi dan temporary switch off terhadap sejumlah layanannya.

BSI juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK)), Bank Indonesia (BI), pemegang saham, dan pihak lainnya.

“Terkait dugaan adanya seragan siber, pada dasarnya perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik,” tambah Hery.

Hery juga memastikan bahwa BSI akan terus meningkatkan keamanan siber, sedangkan pihak perseroan bakal menerapkan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) keamanan siber yang sesuai ketentuan dari OJK.

"Kami menerapkan dan senantiasa meningkatkan cybersecurity yang sejalan dengan ketentuan regulator,” ujarnya.

Namun, hingga cuitan tersebut diunggah ke media sosial, belum ada tanggapan atau respons lebih lanjut dari pihak Bank Syariah Indonesia. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved