Khazanah Islam

Cek Kapan Hari Terakhir Syawal 1444 Hijriah, Simak Pula Niat Puasa 6 Hari Setelah Ramadhan Berakhir

Jika bulan Syawal 1444 Hijriah berjumlah 30 hari maka batas akhir Puasa Syawal jatuh pada Minggu 21 Mei 2023.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Cek Niat Puasa Syawal 1444 Hijriah Lengkap Pula Kapan Waktu Berakhirnya bulan Syawal. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puasa Syawal juga dikenal sebagai puasa enam hari pada bulan Syawal.

Puasa dapat dilakukan pada hari-hari apa saja di bulan Syawal, setelah selesai menjalankan puasa Ramadan dan pada awal bulan Syawal.

Berdasarkan keputusan sidang isbat Kemenag RI bahwa 1 Syawal 1444 Hijriah bertepatan dengan Sabtu 22 Maret 2023.

Jika bulan Syawal 1444 Hijriah berjumlah 30 hari maka batas akhir Puasa Syawal jatuh pada Minggu 21 Mei 2023.

Oleh karena itu masih ada kesempatan untuk menunaikan puasa 6 hari di bulan Syawal 1444 Hijriah.

Simak Bacaan Dzikir dan Niat Setelah Shalat Tahajud Lengkap Pula Waktu Terbaik

Berikut ini Niat Puasa Syawal 1444 Hijriah

Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Tata Cara Puasa Syawal

1. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal dilakukan selama 6 hari.

Lafaz hadis di atas adalah:

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, "Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Momen Syawal 1444 H, Dijadikan Ankol Kodim 1201 Mempawah Sebagai Ajang Silaturahmi

2. Diutamakan dikerjakan berurutan

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

3. Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu

Jika memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho' puasa).

Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal.

Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Begitu pula beliau mengatakan, "Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik.

Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal.

Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan." (Lathoiful Ma’arif, hal. 392). (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved