Angka Putus Sekolah Jenjang SMP Pada 2022 di Sanggau Capai 161 Orang

"Kemudian pengaruh lingkungan, minat untuk sekolah rendah, perhatian orangtua kurang maksimal, faktor budaya dan lokasi yang jauh dari peserta didik,

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kabid Pembinaan Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sanggau, Theofilus P. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kabid Pembinaan Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sanggau, Theofilus P menyampaikan bahwa angka putus sekolah pada semester I tahun ajaran 2022/2023 jenjang SMP di Kabupaten Sanggau mencapai 161 orang.

"Rinciannya laki-laki 98 orang dan perempuan 63 orang, dan tersebar dibeberapa SMP di Kabupaten Sanggau," katanya, Kamis 4 Mei 2023.

Theo sapaan akrabnya menjelaskan beberapa faktor kemungkinan penyebab siswa putus sekolah, diantaranya adalah pernikahan dini, sudah mengenal uang jadi bersekolah bukan hal menarik lagi.

Kesbangpol Sanggau Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Pemilu 2024, Sasar Pemilih Pemula

"Kemudian pengaruh lingkungan, minat untuk sekolah rendah, perhatian orangtua kurang maksimal, faktor budaya dan lokasi yang jauh dari peserta didik, faktor ekonomi keluarga, pelayanan pendidikan belum 100 persen menyentuh siswa yang mempunyai permasalahan," jelasnya.

Oleh karenanya harus ada langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi angka putus sekolah diantaranya memberi bantuan beasiswa kepada siswa yang rawan putus sekolah, mencegah pernikahan dini, memberi sosialisasi pentingnya pendidikan kepada orang tua siswa atau masyarakat melalui sekolah dan perangkat desa.

"Kemudian membangun sekolah bersama untuk menampung siswa yang jauh dari domisilinya, menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan bagi semua warga sekolah, dan melibatkan masyarakat sekitar untuk memberi motivasi kepada siswa yang rawan putus sekolah," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved