Ternyata Radiasi Handphone Sangat Berbahaya Bagi Tikus, Bagimana Dengan Mahluk Hidup Lain?
Hasil dari evaluasi tersebut menyimpulkan, paparan radiasi menyebabkan tumor hati di organ tikus jantan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beberapa waktu lalu National Toxicology Program (NTP) Amerika Serikat, mengeluarkan hasil penelitiannya.
Dimana menunjukan jika radiasi ponsel tidak memicu sel kanker. Namun penelitian tersebut menemukan fakta lain, setelah dilakukan proses penelaahan sejawat.
Hasil dari evaluasi tersebut menyimpulkan, paparan radiasi menyebabkan tumor hati di organ tikus jantan yang diberi label "clear evidence" (bukti jelas).
Dalam tikus berlabel ini, ditemukan peningkatan risiko kanker ganas yang langka, disebut schwannoma di dalam jaringan ikat yang mengelilingi saraf hati.
Temuan lainnya adalah tumbuhnya tumor otak di tikus jantan dengan label "some evidence" (cukup bukti), di mana ditemukan risiko glioma ganas.
• Baterai Handphone Sisa 10 Persen, Radiasi Semakin Kuat Hingga 1000 Kali Lipat?
Sejenis kanker otak yang menyerang sel glial di tikus jantan.
Tumor juga ditemukan di organ hati tikus betina, namun tidak tumbuh di level yang signifikan, sehingga dilabeli "equivocal evidence" (bukti samar-samar).
Label tersebut berarti, peneliti belum bisa memastikan apakah radiasi menyebabkan tumor pada tikus betina atau tidak.
Tetapi, anak tikus yang dilahiran dari tikus betina berlabel "equivocal evidence", memiliki bobot tubuh yang kecil.
Secara keseluruhan, penelitian yang awalnya berlabel "equivocal evidence", berubah menjadi "some evidence" dan "clear evidence".
Yang artinya ada kemungkinan jika penggunaan ponsel memicu tumbuhnya sel kanker.
Sebelumnya, NTP memaparkan jika radiasi non-ionisasi di ponsel berbeda dengan radiasi ionisasi, yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dalam dosis tertentu.
Dalam kesimpulannya kala itu, beberapa tikus yang digunakan sebagai uji coba, mampu bertahan hidup lebih lama, dan sebagian lainnya mati lebih cepat.
Peneliti juga menemukan pertumbuhan signifikan di limfoma, kanker yang berkembang di limfosit, yang muncul di tikus betina, meski dalam label "equivocal".
• Bahaya Meletakkan Smartphone di Kasur saat Sedang Tidur, Kebakaran hingga Terpapar Radiasi
Bagi manusia
Lantas, apa artinya hasil tersebut bagi manusia?
Setelah penelitian tersebut melalui proses penelaah sejawat atau peer review, hasilnya akan diberikan kepada badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA).
Lembaga tersebut nantinya akan mengeluarkan kebijakan untuk melindungi konsumen, dan memberikan pedoman ke badan komunikasi pusat AS (FCC), yang membuat standar keamanan ponsel.
Proses penelaahan sejawat merupakan proses vital bagi semuai penelitian, untuk dilakukan pemeriksaan atau penelitian oleh pakar lain yang sebidang.
Toksikolog senior NTP, Ronald Melnick pun tak menyangkal jika sulit menyimpulkan dengan pasti untuk penelitian selanjutnya.
Bahwa tidak ada risiko penggunaan ponsel bagi manusia.
"Saya pikir akan tidak bertanggungjawab jika tidak menyampaikan indikasi tersebut kepada publik", jelas Melnick.
Ia pun menambahkan jika perubahan kesimpulan setelah proses penelaahan sejawat, cukup jarang terjadi.
Biasanya, ketika NTP menyampaikan penemuannya, para pakar penelaahan sejawat akan turut serta, hampir selama penelitian.
“Di kasus ini, mereka merasakan datanya, lalu mengombinasikan dengan pengetahuan mereka tentang kanker, yang cukup untuk menguatkan penemuan itu", imbuh Melnick. (*)
CARA Mengamalkan Doa Nabi Daud Alaihisalam Keutamaan Melembutkan Hati Diri Sendiri dan Orang Lain |
![]() |
---|
AWAS Efek Ganja Ganggu Kesuburan Wanita dan Turunkan Keberhasilan Bayi Tabung |
![]() |
---|
JAWABAN Ulangan Harian PAI Kelas 12 Bab 3 Munafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju |
![]() |
---|
BACAAN Doa Setelah Baca Yasin Malam Jumat Punya Keutaman Ketenangan Hati |
![]() |
---|
Kehamilan Langka di India Janin Berkembang di Hati, Bukan di Rahim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.