PDPM Mempawah Tanggapi Pernyataan Peneliti BRIN Ancam Halalkan Darah Semua Muhammadiyah
ungkapan AP Hasanuddin tersebut merupakan ungkapan pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini telah terbangun.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Mempawah, Baharuddin Fauzi, turut mengomentari pernyataan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, soal ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Selasa 25 April 2023.
Dimana sebelumnya, AP Hasanuddin berkomentar terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin.
Saat itu Thomas merespons komentar dari Aflahal Mufadilah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.
Rupanya status Thomas tersebut mendapat respons dari juniornya. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah.
Baca juga: Sebarkan Ujaran Kebencian, PW Muhammadiyah Kalbar Laporkan Akun Medsos AP Hasanuddin ke Polisi
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata AP Hasanuddin.
Oleh sebab ungkapan AP Hasanuddin tersebut, mendapat respon dari keluarga besar Muhammadiyah terkait teror ancaman yang dilakukannya. Begitu juga yang terjadi di Kabupaten Mempawah, yang langsung mendapat respon dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Mempawah.
"Kami sangat menyayangkan, pernyataan dari salah satu peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin yang menyebutkan 'Halalkan darah semua Muhammadiyah'," tegas Ketua PDPM Mempawah Baharuddin Fauzi kepada Tribun Pontianak.
Dikatakan Baharuddin, disaat situasi yan sudah kondusif seperti ini, masih saja ada orang-orang yang mencoba untuk memprovokasi dan bergaya premanisme apalagi dengan sebuah ancaman.
"Kami berharap pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia bisa bersikap tegas terhadap oknum peneliti dari BRIN tersebut untuk ditindak secara tegas berdasarkan hukum yang berlaku," tegasnya.
Dirinya menilai, ungkapan AP Hasanuddin tersebut merupakan ungkapan pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini telah terbangun.
"Oleh sebab itu, kami berharap Kepolisian tetap memproses saudara Andi Pangerang Hasanuddin, meskipun beliau sudah membuat pernyataan permohonan maaf," tegas Baharuddin Fauzi.
Baharuddin mengatakan, pihaknya mempercayakan polemik ini dengan pihak Kepolisian. Karena dia yakin jika Kepolisian konsisten dengan tugas dan jati dirinya, tentu masalah ini tak akan dibiarkan begitu saja.
"Maka dari itu kami menunggu tindakan yang akan dilakukan oleh pihak Kepolisian. Karena saya yakin Kepolisian masih konsisten dengan tugas dan jati dirinya. Maka tentu pihak kepolisian tidak akan tinggal diam apalagi akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja," tegasnya. (*)
• Hingga Hari Keempat Idul Fitri, Arus Lalulintas di Kota Mempawah Terpantau Ramai Lancar
Rakor Virtual Bahas Kondisi Sosial, Wabup Mempawah Pastikan Situasi Daerah Kondusif |
![]() |
---|
Harga Bahan Pokok di Pasar Sebukit Rama Mempawah Terkendali, Sejumlah Komoditas Alami Penurunan |
![]() |
---|
Disperindagnaker Mempawah Intensif Pantau Harga Bahan Pokok, Pastikan Ketersediaan Aman |
![]() |
---|
Bagaimana Cara Daftar Akun Akulaku Masukan Kode Referral, Ajukan Pinjaman & Belanja Paylater di ACC |
![]() |
---|
Wabup Mempawah Ikuti Rakor Nasional Bersama Mendagri, Tegaskan Komitmen Kendalikan Inflasi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.