Idul Fitri

Idul Fitri Momentum Menebar Maaf, Inilah Tema Khutbah Idul Fitri 1444 H Oleh Kemenag RI

Naskah khutbah Idul Fitri 2023 ini merupakan khutbah Jumat dapat dijadikan sebagai referensi bagi khatib.

|
Editor: Peggy Dania
Tribunpontianak.co.id/net/ka
Ilustrasi. Khutbah Idul Fitri 1444 H Kemenag-Bertikut khutbah Idul Fitri 1444 H yang telah dirilis Kemenag RI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menyonsong datangnya Idul Fitri 1444 H, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia telah merilis Naskah khutbah Idul Fitri tahun ini dengan Tema Idul Fitri Momentum Menebar Maaf. 

Naskah khutbah Idul Fitri 2023 ini merupakan khutbah Jumat dapat dijadikan sebagai referensi bagi khatib.

Dimana khutbah merupakan rangkaian dari pelaksanaan sholat Idul Fitri, dan waktu menyampaikan khutbah pada Idul Fitri ini disampaikan oleh khatib setelah melaksanakan sholat Ied dua rakaat.

Dilansir dari situs resmi Kemenag.go.id, Terdapat rukun khutbah Idul Fitri yang perlu diperhatikan oleh khatib selalu orang yang menyampaikan khutbah.

Yakni memuji Allah, membaca Shalawat, berwasiat tentang taqwa, membaca ayat Al Quran pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua.

Apa Hikmah dan Makna Lebaran Idul Fitri yang Perlu Diketahui Oleh Umat Islam?

Materi khutbah Idul Fitri Kemenag RI ini akan mengulas materi tentang Idul Fitri momentum untuk menebar maaf untuk kerukunan umat yang disusun oleh H. Subhan Nur, Lc, M.Ag.

Saling menebar maaf identik dengan Idul Fitri untuk kembali kepada kesucian hati yang sejatinya harus dimiliki oleh setiap insan.

Sikap memberi maaf bukan berarti hina atau kalah, namun memberi maaf atau saling memaafkan adalah cerminan keelokan spiritual.

Hal ini termuat dalam ayat Al Quran surat Ali Imran ayat 133 - 134:

Teladan utama dalam memiliki jiwa pemaaf ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW manusia yang memiliki akhlak yang mulia dan agung.

Materi khutbah Idul Fitri ini kemudian akan memberikan satu pembelajaraan bagi jamaah sholat Ied untuk mengimplementasikan makna maaf dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan saling memaafkan akan tercipta masyarakat yang rukun dan harmoni, serta mampu memperkuat ukhuwah Islamiyah. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved