Fenomena Alam
Pertanda Apa Terjadinya Gerhana Matahari ? Dikaitkan dengan Terjadinya Hari Kiamat
Pelaksanaan Shalat gerhana itu sebagai bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah, terkait tanda kebersaran Allah pada Matahari atau Bulan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam Islam jika terjadi Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan maka dianjurkan untuk mendirikan Shalat Khusuf atau Kusuf.
Pelaksanaan Shalat gerhana itu sebagai bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah, terkait tanda kebersaran Allah pada Matahari atau Bulan.
Dalam Waktu dekat ini, akan terjadi fenomena Gerhana Matahari Hibrid (GMH) pada Kamis 20 April 2023.
Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total dan sebagian.
Kejadian GHM ini terjadi tepat sebelum Hari Raya Idul Fitri yang kemungkinan jatuh pada Hari Sabtu 22 April 2023.
Dalam Islam, fenomena alam Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan ternyata menjadi bentuk peringatan dari Allah SWT tentang tanda hari kiamat.
Baca juga: Ini Jadwal dan Imam Salat Gerhana Matahari di Masjid Raya Mujahidin Pontianak
Rasullulah SAW menganjurkan untuk segera melaksanakan salat gerhana.
Dikaitkannya dengan hari akhir yait Hari Kiamat sebab dalam sejumlah keterangan disebutkan bahwa Hari Kiamat ditandai dengan datangnya Gerhana Matahari atau Bulan.
Peristiwa Gerhana ini sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW.
Makanya bagi Umat Islam dianjurkan untuk mendirikan Shalat Kusuf untuk Gerhana Matahari dan Shalat Khusuf untuk Gerhana Bulan.
Lalu panjatkan doa, sebaga ketakukan dan kekhawatiran Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketiak terjadi Gerhana adalah akan datangnya hari kiamat.
Baca juga: Perbedaan Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari dan Bulan Dalam Bahasa Arab Serta Tata Cara
Selama tahun 2023 ini, bakal terjadi sejumlah Gerhana Matahari dan Bulan.
Setelah terjadinya Gerhana Matahari Hibrid Kamis 20 April 2023, masih ada 3 lagi fenomena gerhana matahari yang akan terjadi di tahun 2023 sebagai berikut :
1. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
2. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
3. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.
Cek berita dan artikel dengan akses mudah melalui Google News
BMKG Pastikan Bukan Angin Puting Beliung yang Sebabkan Aksesoris Depan Gedung MPP Sintang Ambruk |
![]() |
---|
BMKG Jelaskan Penyebab Fenomena Hujan Es yang Guyur Desa Anik Dingir Landak |
![]() |
---|
Kulminasi Matahari Jangan Hanya Gunakan APBD, Satarudin: Ajukan ke Pusat, Ndak Mampu Kite |
![]() |
---|
Ketua DPRD Pontianak Satarudin Ajak Pengunjung Tugu Khatulistiwa Serentak Gunakan Tagar Kulminasi |
![]() |
---|
Wali Kota Ingin Pesona Kulminasi Matahari Lebih Booming, Usulkan Masuk Kalender Pariwisata Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.