IDUL FITRI

Bentuk Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri, Mulai Pagi Sebelum Berangkat Sholat Idul Fitri 1444 H

Bagi Umat Islam yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri ada sejumlah amala yang dianjurkan.........

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Amalan sunnah dalam di Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Amalan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebentar lagi Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri.

PP Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H Hari Jumat 21 April 2023.

Bagi Umat Islam yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri ada sejumlah amala yang dianjurkan.

Dapat diamalkan sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri.

Amalan ini dapat dikerjakan pada Hari Raya Idul Fitri, diamalkan sejak berada di rumah.

Baca juga: Beda Metode Hisab dan Rukyatul Hilal Untuk Menetapkan 1 Syawal Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023

Berikut Amalan Sebelum Idul Fitri

1. Mandi

Mandi adalah amalan yang paling sering dilakukan umat Islam untuk membersihkan diri terutama dari hadas besar atau kecil.

Menyadari pentingnya mandi tersebut, Nabi Muhammad saw telah mengajarkan kepada kita tata cara dan alasan-alasannya. Termasuk dari ajaran tersebut adalah mandi sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri.

Mandi dalam hal ini dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas kecil maupun besar dengan niat untuk melakukan shalat Idul Fitri.

Riwayat Musa bin Uqbah dari Nafi bahwa Umar mandi dan memakai wewangian pada hari raya Idul Fitri.

2. Memakai wewangian

Memakai wewagian juga sangat familiar dalam masyarakat kita terutama setelah mandi dan hendak keluar rumah.

Hal ini juga dianjurkan oleh Nabi saw terutama ketika hendak shalat Idul Fitri.

Wewangian yang dibenarkan dalam Islam adalah wewangian yang berasal dari bunga-bungaan yang unsur wanginya murni tanpa tambahan alkohol sejenisnya.

Memakai wewangian juga memberi kesegaran tersendiri dan tidak menimbulkan bau yang tidak enak meskipun berlama-lama mendengarkan khutbah Idul Fitri atau bersalaman dengan orang lain. Ketika bersilaturahmi dengan sanak famili pun hal ini dianjurkan.

3. Berhias dengan memakai pakaian terbaik

Hadits yang mendasari amalan ini adalah “berhiaslah dengan pakain yang terbaik” (HR. Bukhari).

Pakaian yang terbaik dalam hal ini bukan berarti mahal.

Pakain terbaik adalah pakain yang bersih dari hadas besar dan hadas kecil serta memiliki makna yang dalam atau paling disukai oleh pemakainya.

Nabi SAW biasanya mengenakan pakaian yang putih atau dominan putih, namun bukan berarti yang berwarna lain tidak boleh dikenakan pada Idul Fitri.

Asal memenuhi syarat dan ketentuan sesuai syariah, pakaian warna apapun diperbolehkan.

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, Polres Sanggau Tempatkan Enam Pos Pengamanan dan Pelayanan

4. Makan/sarapan terlebih dahulu

Hal ini didasarkan pada kebiasaan yang dilakukan Nabi SAW sebagaimana hadits dari Malik ibn Anas yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak keluar pada Hari Idul Fitri sebelum Beliau makan beberapa biji buah kurma.

Selain sebagai pertanda bahwa puasa telah berakhir, sarapan sebelum shalat Id juga membantu kita untuk dapat melakukan shalat Id dengan baik dan khusyu’.

5. Bertakbir saat berangkat ke masjid

Nabi SAW keluar rumah pada hari raya Idul Fitri lalu Beliau bertakbir sampai datang ke tempat shalat. Dan setelah selesai shalat, Beliau berhenti takbir.

Takbir dipraktekkan oleh masyarakat kita dengan mengumandangkannya lewat pengeras suara sebelum, selama dan bahkan setelah beberapa hari melaksanakan shalat Ied. 

Cek berita dan artikel serupa seputar Idul Fitri di sini

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved