Jejak Kiprah Politik Yohanes Ontot Sebelum Menjabat Wakil Bupati Sanggau

Menjadi Camat Entikong itu luar biasa, karena mengurus bagaimana daerah ini sedikit menyamai Malaysia waktu itu.

|
Penulis: Safruddin | Editor: Faiz Iqbal Maulid
DOK TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Triponcast
Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M.Si menceritakan jejak karier di Tribun Pontianak Podcast edisi, Jumat 14 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebelum masuk ke dunia politik, Yohanes Ontot adalah seorang birokrat.

Jejak karier di pemerintahan cukup lengkap karena dimulai dari bawah hingga menjabat Kepala Dinas

Yohanes Ontot kini memilih pensiun dan terjun ke dunia politik dan menjabat Wakil Bupati Sanggau mendampingi Bupati Paolus Hadi selama dua periode.

“Jejak Karier dan Kiprah Politik Yohanes Ontot” diulas dalam Tribun Pontianak Podcast bersama wartawan Tribun, Safruddin Jumat 14 April 2023.

Yohanes Ontot bercerita, mengawali karier di dunia birokrasi saat lulus SMA.

Ia masuk di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

"APDN pada waktu itu masuk langsung sebagai ASN golongan 2A, itu tahun 1984" katanya.

Saat menjadi mahasiswa, Yohanes Ontot sudah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil golongan 2A.

Paolus Hadi Ungkap Kunci Jaga Keharmonisan dengan Wabup Sanggau Yohanes Ontot

Selesai di APDN tahun 1986, Yohanes ikut job training di Kantor Gubernur Kalbar.

Kurang lebih satu tahun menjalani peran di  Biro Ekonomi Pemprov Kalbar, Yohanes kemudian dikembalikan ke Sanggau.

Hanya sekitar tiga bulan sudah ditugaskan di Kecamatan Toba tahun 1986 dengan pangkat golongan 2B.

Di Kantor Kecamatan Toba Yohanes memulai dengan menjadi staf biasa.

Kemudian menduduki jabatan sebagai Kepala Urusan Pembangunan dan bertugas selama dua tahun.

Lalu tahun 1992 ia masuk di staf di kantor Pemkab Sanggau sebelum ditugaskan sebagai sekretaris kecamatan di Kapuas Kota.

Berturut-turut kemudian bertugas sebagai Camat di Nanga Taman.

Kemudian dimutasi dan diperintahkan Gubernur untuk mendapatkan tugas tambahan sebagai Koordinator Pos Lintas Batas Antara Negara.

Sempat juga menjabat sebagai Camat di perbatasan Entikong pada tahun 2002.

"Menjadi Camat Entikong itu luar biasa, karena mengurus bagaimana daerah ini sedikit menyamai Malaysia waktu itu," katanya.

Karena itu, sebagai camat terus bekerja keras dan berusaha melayani masyarakat dengan baik terutama pada kebersihan dan kenyamanan.

"Kemudian tahun 2009 saya ditarik sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan," ujar Yohanes.

Sebagai Kadis yang memilki tipe tidak suka membuang-buang waktu, Yohanes menerapkan kebiasaan di dinas yang dipimpin.

"Setiap saya memasuki jabatan baru 100 hari pertama itu menjadi prioritas sangat penting. Karena saya selalu mengadakan apel pukul 05:00 WIB," katanya.

Harta Kekayaan Yohanes Ontot Wakil Bupati Sanggau Berapa? Alami Kenaikan Sejak Menjabat

Ia juga mengaku selalu mengawasi setiap pegawai sehingga dapat menilai bagaimana perilaku masing-masing pegawai di bawah kepemimpinannya.

Berkat kerja keras itu, Sanggau mendapatkan penghargaan Adipura.

Pada tahun 2011 Yohanes Ontot berpindah menjadi Kepala Dinas Pendidikan.

"Di Dinas Pendidikan sama saja. Karena yang pertama saya lihat adalah SDM-nya, peralatan dan keuangannya. Tiga ini sangat penting karena jika tidak diatur secara baik maka sulit berkembang," ujarnya.

Menurutnya, dengan menanamkan prinsip kerja yang harus melihat hasil, bukan kepada orientasi proyek menjadi salah satu tantangan.

Terutama bagaimana mengutamakan kepentingan para guru.

"Saya menjabat selama 1 tahun 2 bulan dan selama itu saya harus memprioritaskan guru-guru dulu untuk mengurus kepentingan mereka," katanya.

Saat menjabat Kepala Dinas Pendidikan inilah Yohanes Ontot diajak masuk dunia politik oleh Paolus Hadi.

Pada periode pertama menjabat Wakil Bupati hanya mundur dari jabatan negara.

Namun di periode kedua wajib mundur total dari pegawai negeri sipil alias pensiun dini.

"Waktu itu sempat berkali-kali diajak dan timbang-timbang, saya akhirnya mau karena Pak Paolus Hadi orangnya konsisten," kata Yohanes.

"Waktu periode pertama PNS masih boleh, tapi kemudian periode kedua saya pensiun dini di PNS dengan sisa waktu dua tahun lagi waktu itu," ujar Yohanes.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Sanggau ini mengatakan, terjun ke dunia politik harus mampu mengkombinasikan teoritis dan praktis.

“Tapi harus hati-hati, karena terlalu terbuai ke politik praktis juga membahayakan,” ujarnya. (rdi)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved