Idul Fitri

Belasan Meriam Karbit Bakal Guncang Kota Sintang di Malam Takbiran

Data pekan lalu, jumlah peserta yang mendaftar sudah ada 6 kelompok. Jumlah ini, masih bisa bertambah. Pendaftaran ditutup pada 19 April.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Menjelang pelaksanaan Festival Meriam Karbit, warga Sintang mulai menghias meriam. Meriam berbahan drum berukuran jumbo, dilukis dengan aneka motif warna-warni oleh peserta. Meriam karbit nantinya akan dibunyikan secara bersahut-sahutan, di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas, tepat saat malam takbiran. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Setelah sekian lama ditiadakan, Festival Meriam Karbit kembali digelar di Sintang, Kalimantan Barat.

Dentuman suara meriam karbit bakal memeriahkan malam lebaran Idul Fitri, tepat di depan Masjid Jami Sultan Nata Sintang, komplek Keraton Al-Mukarramah.

Selain Festival Meriam Karbit, ada juga Bedel Buloh. Festival ini memperebutkan piala bergilir Bupati Sintang. Kegiatan ini merupakan rangkaian Hirrah Ramadhan Masjid Jami’ Sultan Nata bersama Pemuda Pulau Perigi Tanah Senentang yang berlangsung 2016-2019 sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

"Meriam karbit puncaknya malam takbir. Bedel Buloh bisa lebih awal," kata Ade M Iswadi, panitia penyelenggara festival, Senin 10 April 2023.

Bupati Jarot Ucapkan Selamat Paskah Bagi Umat Kristiani di Sintang

Data pekan lalu, jumlah peserta yang mendaftar sudah ada 6 kelompok. Jumlah ini, masih bisa bertambah. Pendaftaran ditutup pada 19 April.

"Yang kelompok Sultan Nata (depan Masjid) kemungkinan total 14/15 meriam karbit. Untuk besi 2 unit, kayu 2 unit, sisanya drum. Ada potensi nambah jika jadi berupa paralon, ini sedang didiskusikan dalam kelompok," ujar pria yang akrab disapa Ami.

Festival Meriam Karbit terakhir digelar tahun 2018. Kegiatan ini merupakan Hirrah Ramadhan yang digelar sejak tahun 2016 di Sintang.

Dulu, ada banyak rangkaian kegitannya. Mulai dari tradisi Ngeleman, Tabuh Bedug, Bedel Buloh, Meriam Karbit, Lomba Adzan, lima baca ayat pendek, lomba membaca doa khusus ibu-ibu. Hanya saja, tahun ini hanya dilaksanakan dua kegiatan saja, Festival Meriam Karbit dan Bedel Buloh.

"Pertama mengingat waktu dan dana yang sangat terbatas karena kondisi juga. Pasca covid ini diputuskanlah hanya 2 kegiatan yang persiapannya tidak terlalu rumit di panitia. Dan semua kegiatan Hirrah Ramadhan bersifat tradisi itu memiliki nilai historis di Sintang masa lampau," ujar Ami. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved