Ramadhan Kareem

Cek Kapan 10 Malam Terakhir Ramadhan 1444 Hijriah, Simak Niat dan Tata Cara Iktikaf

berdasarkan banyak riwayat bahwa malam Lailatul Qadar akan turun pada 10 Malam Terakhir Ramadhan.

|
Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Endro
Berdoa saat beritikaf merupakan amalan penting. membaca doa dan dzikir bisa menjadi wahana untuk menunggu datangya malam lailatul Qadar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setiap Muslim yang Beriman akan menantikan datangya Malam Lailatul Qadar.

Setiap amalan kebaikan saat malam Lailatul Qadar akan mendapatkan keutamaan 1000 bulan

Oleh karana itu datangya Lailatul Qadar 1444 Hijriah tentunya akan menjadi motivasi untuk menambah amalan.

berdasarkan banyak riwayat bahwa malam Lailatul Qadar akan turun pada 10 Malam Terakhir Ramadhan.

Adapun 10 malam terakhir Ramadhan jatuh pada 12 April 2023 hingga 20 April 2023.

Satu di antara amalan yang bisa dilakukan untuk menunggu Lailatul Qadar adalah beritikaf

Prilaku Korupsi Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan dan Dalil Menjaga Prilaku Saat Berpuasa

Ditinjau dari hukum asalnya, itikaf adalah ibadah yang sunnah (mustahab) dilakukan. Hal tersebut merujuk pada sabda Rasulullah SAW:

“Sungguh saya beritikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan (lailat al-qadr), kemudian saya beritikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan,

kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Barangsiapa yang ingin beritikaf, hendaklah dia beritikaf (untuk mencari malam tersebut). Maka para sahabat pun beritikaf bersama beliau.” (HR. Muslim).

Dalam hadits di atas, para sahabat diberikan pilihan oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan itikaf.

Sikap tersebut merupakan indikasi bahwa itikaf melihat pada asalnya tidak wajib. Namun, status sunnah ini dapat menjadi wajib apabila seorang bernadzar untuk beritikaf.

Sebagaimana yang disandarkan melalui hadits ‘Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “barangsiapa bernadzar untuk melakukan ketaatan kepada Allah, dia wajib menunaikannya.” (HR. Bukhari).

Keutamaan Tarawih Malam ke-16 Bulan Puasa Ramadhan , Inilah Pahala Bagi Orang yang Menunaikannya

Sejalan dengan hadis di atas, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fath al-Bari mengatakan Itikaf tidaklah wajib berdasarkan ijma’ kecuali bagi seorang yang bernadzar untuk melakukan itikaf.

Syarat dan Ketentuan Pelaksanaan Itikaf

Secara umum, para ulama telah menyepakati bahwa dalam pelaaksanaan itikaf, terdapat empat rukun yang wajib dipenuhi, yaitu:

Pertama, orang yang beritikaf (mutakif).

Ketetapan dari para ulama bahwa syarat dari sahnya seseorang sebagai mutakif ada empat, yaitu Muslim, akil, mumayyiz, dan, suci dari hadats besar.

Kedua, niat beritikaf.

Fungsi dari niat saat beritikaf adalah untuk menegaskan perbedaan antara ibadah dan selain ibadah saat seseorang berdiam diri di masjid.

Sebab, bisa saja orang yang berdiam diri di masjid bukan dalam rangka ibadah, misalnya sekedar duduk ngobrol dengan rekannya. Adapun niat itikaf yaitu:

نويت الاعتكاف لله تعالي
“Nawaitul Itikaf Lillahi Ta’ala”

Ketiga, tempat itikaf (mutakaf fihi). Ulama sepakat tempat untuk beritikaf adalah di masjid. Hal ini berdasarkan firman Allah surah al-Baqarah 187:

…..وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَ فِى الْمَس جِدِ ….

“…..Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya…..”

Keempat, menetap di tempat itikaf. (*)

Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved