Siap-siap! Berikut Lokasi dan Waktu Gerhana Matahari Hibrid 2023

Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrid. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Fenomena Alam gerhana matahari Hibrid diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada 20 April 2023. Fenomena langka ini selalu menarik perhatian banyak orang dan dijadikan momen untuk menyaksikan keindahan alam.

Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi kelas I Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan gerhana matahari Hibrid merupakan gerhana matahari yang tampak dari sebagian wilayah bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana matahari cincin.

“Pada wilayah Indonesia, Gerhana Matahari Hibrid dapat disaksikan dengan jelas di tiga Provinsi, yakni Maluku, Papua, dan Papua Barat, khususnya di Pulau Maupora, Pulau Watubela, Pulau Damar, Pulau Neom di Serui, dan Biak Kota, juga sabagian wilayah di Papua, Papua Barat dan lainnya,” jelasnya saat saat dihubungi melalui WhatsApp, pada Jumat 31 Agustus 2023.

Ia sampaika, gerhana matahari Total akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana matahari parsial.

Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Gerhana Matahari Hibrid Muncul 20 April 2023, Terlihat dari Kalbar?

Pada GMT 2023 ini lintasan bayangan inti (umbra) bulan di permukaan bumi akan melewati sebagian wilayah Indonesia bagian timur.

"Durasi GMT di titik tersebut berlangsung selama 1 menit 16 detik. Sebagian besar lintasan jalur GMT 2023 melewati wilayah lautan seperti Laut Timor dan Laut Banda. Daratan yang dilalui jalur GMT ini adalah sebagian Timor Leste dan beberapa daerah di Papua Barat," jelasnya.

Sedangkan di daerah lain akan mengamati peristiwa ini pada 20 April 2023 nanti berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu. Menurutnya, gerhana matahari hibrid termasuk fenomena langka dan akan terjadi kembali dengan jangka waktu setelah puluhan tahun.

Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut siklus Saros tertentu. 

"Gerhana-gerhans pada siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari 8 jam. Dua gerhana berdekatan dalam satu siklus Saros yang sama, konfigurasi posisi matahari, bulan, dan bumi akan hampir sama," ujarnya.

"GMH 20 April 2023 ini merupakan anggota ke 52 dari 80 anggota pada siklus Saros 129. Gerhana Matahari sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini pernah terjadi pada 8 April 2005. Adapun gerhana yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMT 30 April 2041 mendatang," sambungnya.

Jadwal Gerhana Matahari Tahun 2023 dan Daftar Wilayah Indonesia yang Terdampak

Diinformasikannya, waktu terjadinya gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda. Di Indonesia, waktu mulai gerhana paling awal adalah di Parigi, Jawa Barat, yaitu pukul 09.25.52,1 WIB. Sedangkan di kota yang waktunya paling akhir ada di Meureudu, Aceh, pukul 10.43.45,5 WIB.

Demikian juga waktu saat Puncak Gerhana yang akan berbeda-beda di setiap daerah. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Tua Pejat, Sumatera Barat, yang terjadi pada pukul 10.40.17,6 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura, Papua yaitu pukul 14.04.47.8 WIT.

Sementara itu, waktu Kontak Akhir atau Kontak Keempat paling awal akan terjadi di Calang, Aceh yang terjadi pada pukul 10.49.46,9 WIB. Adapun waktu kontak terakhir paling akhir akan terjadi di Jayapura, Papua pada pukul 15.30.44.6 WIT.

Ia mengimbau bagi masyarakat yang akan mengamati gerhana matahari Hibrid dianjurkan untuk menggunakan kacamata khusus, tidak dengan mata telanjang untuk menghindari kerusakan pada mata.

“Jika ingin mengamati Gerhana Matahari Hibrid ini memang dianjurkan untuk menggunakan kacamata khusus, karena ada radiasi inframerah yang bisa membahayakan mata jika dilihat dengan mata telanjang," tutupnya.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved